Korupsi Tol MBZ

Komposisi Saham Tol MBZ Berubah Total, Ranggi Sugiron Kuasai 60 Persen, Terhubung ke Grup Salim?

Perubahan komposisi saham perusahaan pengelola jalan tol MBZ terungkap di Pengadilan Tipikor. Ranggi Sugiron kuasai 60 persen saham tol MBZ.

Editor: Ign Prayoga
Dok. Warta Kota/Muh Azzam
Seorang pekerja tengah melakukan penyempurnaan expansion joint atau sambungan jalan di Ruas Jalan Tol Layang Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Perubahan komposisi saham perusahaan pengelola jalan tol layang MBZ terungkap dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Selasa (11/6/2024).

Perusahaan milik negara PT Jasa Marga yang awalnya merupakan pemegang saham mayoritas (80 persen), mendadak dipinggirkan dan hanya memiliki saham sebesar 40 persen.

Jalan tol MBZ merupakan jalan bebas hambatan yang dikelola PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC).

Perusahaan ini didirikan oleh Jasa Marga dan PT Ranggi Sugiron Perkasa. Kepemilikan saham Jasa Marga mencapai 80 persen sedangkan Ranggi Sugiron hanya 20 persen.

Sebagai informasi, jalan tol MBZ diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Desember 2019.

setelah tol MBZ beroperasi dan menghasilkan cuan, Jasa Marga melepas sebagian sahamnya di JCC.

Ranggi Sugiron dikabarkan memborong saham Jasa Marga tersebut komposisi saham JCC berubah total. Ranggi Sugiron menguasai 60 persen dan sisanya ada di genggaman Jasa Marga.

Perubahan pemegang saham JCC ini diungkap saksi pada sidang kasus korupsi pembangunan jalan tol MBZ yang kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).

Sidang menghadirkan saksi yang memiliki kompetensi yakni ahli kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), Kuncahyo Pambudi.

Kuncahyo mengungkapkan, telah terjadi perubahan komposisi saham Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) yang membentang antara Cikunir (Kota Bekasi)-Karawang Barat.

Kuncahyo menyebutkan bahwa komposisi saham Tol MBZ dikuasai oleh Jasa Marga sebesar 40 persen dan 60 persen dikuasai oleh pihak swasta.

Pernyataan ini pun didalami oleh anggota majelis hakim, Ida Ayu Mustikawati. Sebab, PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJC) memiliki 80 persen saham Tol MBZ saat proyek itu dimulai.

"Hasil keterangan saksi kemarin, Jasamarga 80 persen dan PT Ranggi 20 persen?" kata hakim dikutip dari Kompas.com.

Kuncahyo menegaskan bahwa saham PT Jasa Marga saat ini sebesar 40 persen dan PT Ranggi Sugiron sebesar 60 persen.

Kuncahyo mengatakan, separuh saham PT Jasa Marga di JJC telah dijual saat Tol MBZ beroperasi.

Sehingga, per hari ini Jasa Marga hanya menguasai 40 persen saham tol MBZ sedangkan yang 60 persen dikuasai Ranggi Sugiron.

Dalam perkara ini, jaksa penuntut umum (JPU) pada Kejaksaan Agung (Kejagung) menduga telah terjadi kerugian keuangan negara sebesar Rp 510 miliar dalam proyek pekerjaan pembangunan Jalan Tol MBZ.

Kerugian ini ditimbulkan oleh tindakan yang dilakukan Djoko Dwijono, Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) pada saat itu, Ketua Panitia Lelang PT JJC Yudhi Mahyudin, Direktur Operasional PT Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas; dan Staf Tenaga Ahli Jembatan PT LAPI Ganeshatama Consulting, Tony Budianto Sihite.

"Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebesar Rp 510.085.261.485,41 atau setidak-tidaknya sejumlah tersebut," kata jaksa membacakan surat dakwaan dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis 14 Maret 2024.

Profil Ranggi Sugiron

Informasi bahwa Jasa Marga bukan lagi menjadi pemegang saham mayoritas pada tol MBZ diungkap di Pengadilan Tipikor.

Saham terbesar tol MBZ kini berada di tangan PT Ranggi Sugiron.

Disebut-sebut sebagai pemegang saham terbesar tol MBZ, Ranggi Sugiron terkesan menutup diri. 

Penelusuran di internet, hanya ada sedikit informasi tentang PT Ranggi Sugiron Perkasa.

Perusahaan ini disebutkan beralamat di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Data lain menunjukkan, pemilik PT Ranggi Sugiron adalah pria bernama Ranggi Siswoyo. Sedangkan Intani Choirina menduduki jabatan President and Director PT Ranggi Sugiron.

Informasi tentang Ranggi Siswoyo juga sangat terbatas. Sejumlah unggahan menunjukkan Ranggi Siswoyo adalah penggemar burung kicau dan aktif di komunitas King SF.

Sebuah berita di Kontan.co.id pada Oktober 2022 menunjukkan aksi korporasi yang dilakukan PT Jasa Marga dan PT Margautama Nusantara (MUN).

Kedua perusahaan itu secara resmi menandatangani akta jual beli saham atau sales purchase agreement (SPA) untuk PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT), pada Senin (10/10/2022).

Penandatanganan SPA PT JJC dilakukan oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama PT MUN Danni Hasan.

Turut hadir dalam penandatanganan tersebut Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk (NI) Ramdani Basri, Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti, Direktur Human Capital & Transformasi Bagus Cahya AB, Direktur PT MUN Anton Sujarwo, Direktur Bisnis PT JTT Pratomo Bimawan Putra, Direktur Keuangan PT JTT Pramitha Wulanjani, Direktur PT Ranggi Sugiron Perkasa (RSP) Sunarijadi dan Direktur Utama PT JJC Hari D Pratama.

Dengan wujud komitmen kedua belah pihak untuk melalui penandatanganan SPA, secara resmi Jasa Marga melakukan divestasi sebesar 40 persen dari total 80 persen saham Jasa Marga di PT JJC.

Setelah pelaksanaan penandatanganan SPA, komposisi pemegang saham PT JJC saat ini yaitu sebesar 40 persen dimiliki PT JTT yang merupakan subholding dari Jasa Marga, 40 persen dimiliki PT MUN yang merupakan anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure dan 20 persen lainnya dimiliki oleh PT Ranggi Sugiron Perkasa (RSP).

Sebagai catatan, PT Nusantara Infrastructure merupakan emiten infrastruktur Grup Salim.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved