Kasus Narkoba

Penggerebekan Narkoba di Brazil, 121 Termasuk 4 Polisi Tewas, Jasadnya Bergelimpangan di Jalanan

Ia meyakini seluruh korban adalah anggota geng bersenjata yang menembaki polisi dari dalam hutan.

Editor: Dedy
shutterstock via Kompas.com
ILUSTRASI PENGGEREBEKAN KELOMPOK NARKOBA --- Jumlah korban tewas dalam serangkaian penggerebekan besar terhadap kelompok narkoba Comando Vermelho di sepanjang jalan Rio de Janeiro, Brazil, terus bertambah. (FOTO ILUSTRASI) 

TRIBUNBEKASI.COM --- Jumlah korban tewas dalam serangkaian penggerebekan besar terhadap kelompok narkoba Comando Vermelho di sepanjang jalan Rio de Janeiro, Brazil, terus bertambah.

Melansir Kompas.com, sampai Rabu (29/10/2025), otoritas mencatat jumlah korban meninggal dunia dalam penggerebekan kelompok narkoba sedikitnya 121 orang tewas, termasuk empat polisi, 

Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras jumlah korban tewas yang luar biasa tinggi dalam penggerebekan kelompok narkoba.

“Kami mengingatkan otoritas atas kewajiban mereka berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional, dan mendesak dilakukan penyelidikan yang cepat dan efektif,” bunyi pernyataan resmi lembaga itu. Sejumlah keluarga mengaku menemukan tanda-tanda eksekusi di luar hukum pada tubuh korban, seperti luka tembak di wajah dan leher, serta bekas ikatan di tangan.

Baca juga: Viral! Video Narapidana Bebas Pakai Ponsel dan Konsumsi Narkoba, Begini Reaksi Rutan Salemba

“Beberapa keluarga melaporkan adanya tanda penyiksaan pada jenazah,” kata Guilherme Pimentel, pengacara hak asasi manusia yang mendampingi keluarga korban di kamar mayat Rio.

Meski gelombang kritik meningkat, Gubernur Rio Claudio Castro membela tindakan aparat. Ia meyakini seluruh korban adalah anggota geng bersenjata yang menembaki polisi dari dalam hutan.

“Saya tidak berpikir ada orang yang berjalan-jalan di hutan pada hari bentrokan. Karena itu, kami yakin mereka adalah penjahat,” ujar Castro.

Ia menambahkan bahwa operasi itu ditujukan untuk melawan apa yang ia sebut sebagai “narkoterorisme.” “Korban yang sebenarnya hanyalah para polisi,” tambahnya.

Menurut pemerintah negara bagian, operasi tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan untuk menargetkan Comando Vermelho atau Red Command, geng narkoba yang menguasai perdagangan obat terlarang di sejumlah favela padat di Rio.

Polisi juga menyita 118 senjata api dan menahan 113 tersangka.

Seperti diketahui, ratusan jenazah bergelimpangan di jalanan Rio de Janeiro setelah Brasil melancarkan operasi antinarkoba di kawasan tersebut. 

Menurut kepolisian negara bagian Rio, operasi tersebut telah direncanakan selama lebih dari dua bulan dan dirancang untuk “mengusir para tersangka ke kawasan hutan,” tempat satuan khusus telah menunggu dalam posisi penyergapan. 

Kepala Keamanan Negara Bagian Rio, Victor Santos, menyebut tingkat kematian tinggi itu “dapat diperkirakan tetapi tidak diinginkan.”

“Tingkat mematikan dari operasi ini memang diperkirakan, tapi bukan sesuatu yang diinginkan,” kata Santos dalam konferensi pers.

Ia menegaskan akan menyelidiki dugaan “pelanggaran prosedur” oleh aparat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved