Berita Karawang

Dinkes Karawang Catat Hingga Agustus 2024, Ada 8.244 Warga Mengidap TBC

Saat ini sudah ada 264 fasilitas kesehatan yang memberikan layanan TB di Karawang dari mulai RS, Klinik hingga Puskesmas.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, Yayuk Sri Rahayu. 

"50 puskesmas itu juga sebagai puskesmas satelit TB-RO, jadi misal pengobatan di 2 RS (RSUD Karawang dan RSUD Jatisari) menangani pasien TB-RO, nanti ketika sudah stabil, sudah bisa dilanjutkan di puskesmas. Maka 50 puskesmas sudah bisa melanjutkan pengobatan yang dari RS," jelasnya.

Baca juga: Modus Cari Lowongan Kerja, Pemuda Ini Curi iPhone di Kedai Kopi

Baca juga: Warga Binaan Lapas Cipinang Meninggal Dunia di Kamar Blok Hunian, Ini Penjelasan Kalapas

"Tapi kalo yang 5 puskesmas, inisiasi itu artinya bisa mengobati dari awal. Tetapi tetap, pemeriksaan-pemeriksaannya di RS, tapi bisa mulai di 5 puskesmas tadi," tambah Yayuk.

Yayuk melanjutkan, selain RS dan Puskesmas pihaknya juga sudah bekerjasama dengan 107 klinik. Jadi, kata dia, masyarakat juga bisa melakukan pemeriksaan TB ke klinik-klinik terdekat.

Adapun fasilitas lainnya, Kabupaten Karawang telah memiliki fasilitas Tes Cepat Molekuler (TCM) di 2 RS (RSUD Karawang dan RSUD Jatisari) dan 6 Puskesmas (Cikampek, Rengasdengklok, Pangkalan, Batujaya, Cilamaya dan Lemahabang).

Kemudian ada 16 laboratorium rujukan mikroskopis atau pemeriksaan dahak untuk mengecek perkembangan pasien TB ketika sudah mendapatkan pengobatan.

Ada juga 11 laboratorium yang sudah bisa melakukan pemeriksaan mandiri, namun tidak bisa menerima rujukan.

Baca juga: ART Pencuri Brankas Majikan Kerap Flexing Barang Puluhan Juta Rupiah di TikTok, Ini Tampangnya

Baca juga: Institut Attaqwa KH Noer Alie Gelar Seminar Internasional dan MoU dengan Univ. Bilad Syam Suriah 

"Untuk menegakkan pasien TB kan diperiksa standarnya dengan TCM, kalo sudah keluar hasilnya positif akan diobati. Jangka pendek 6 bulan, nah kemudian ketika sudah selesai pengobatan akhir bulan kedua, kelima dan akhir bulan keenam, ini dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk melihat pantauan kemajuan pengobatan," paparnya. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved