7 Mayat di Kali Bekasi

Usai Teridentifikasi, Polisi Serahkan 2 Jenazah Remaja yang Mengambang di Kali Bekasi ke Keluarganya

Peti Ahmad Davi yang pertama dikeluarkan dari gedung Instalasi Kedokteran Forensik sekira pukul 17.36 WIB, lalu disusul peti Muhammad Rizky.

|
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Ramadhan LQ
Petugas memasukkan peti mati jenazah Ahmad Davi ke mobil ambulans di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 24 September 2024. 

Dani mengatakan awalnya pihaknya mendapatkan informasi dari warga yang hendak mencari kucing. 

Setelah mendapat laporan, pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian.

"Informasi awal ada lima jenazah kemudian berikutnya enam lalu tujuh jenazah, proses evakuasi berlangsung hingga sekitar pukul 08.00 atau 09.00 pagi," ucap Dani.

Setelahnya, tujuh jenazah tersebut langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk proses identifikasi karena tak ditemukan identitasnya.

"Handphone awalnya ditemukan ada dua itu juga kena air sehingga coba kami kirim ke siber untuk dibuka tapi sampai saat ini masih proses. Itu dari handphone kami mencoba mencari identitas siapa-siapa korban ini," jelasnya.

BERITA VIDEO : TEMUAN 7 MAYAT REMAJA DI KALI BEKASI, 15 ORANG JADI TERSANGKA

Sebelumnya, geger ditemukan tujuh mayat remaja laki-laki mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi pada Minggu (22/9/2024). 

Kondisi tujuh mayat itu sudah dalam kondisi membengkak di bagian wajah.

Tujuh jenazah juga sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan proses identifikasi. 

Diduga kuat para korban nekat melompat karena takut terjaring patroli polisi.

Baca juga: Sopir Truk Dirampok dan Diserang Pakai Sajam Saat Istirahat dan Tertidur di Dekat Gerbang Tol

Baca juga: Ruben Onsu dan Sarwendah Resmi Bercerai, Usai Gugatan Dikabulkan Pengadilan

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menuturkan bahwa tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi karena berupaya kabur saat tim patroli polisi datang.

Dia bilang dalam mengusut kasus ini, pihaknya melibatkan Propam Polri dan Kompolnas.

"Yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan. Ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegur. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," kata Karyoto.

Karyoto mengakui ada tim patroli Polisi yang sedang berupaya mencegah tawuran pada dini hari.

Petugas yang berpatroli kemudian menemukan sekelompok remaja yang sedang berkumpul di lokasi.

Halaman
1234
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved