Berita Bekasi

Tersangka Pencabulan Santriwati di Kabupaten Bekasi Tewas di Ruang Tahanan, Ini Penyebabnya

Terkait kabar tersangka pencabulan santriwati tewas di dalam sel, Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Akhmadi membenarkan hal tersebut.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Polres Metro Bekasi menangkap dan menetapkan dua tersangka pencabulan santriwati di pondok pesantren (ponpes) Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Sudin (52) tersangka pencabulan santriwati di pondok pesantren Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi dikabarkan meninggal dalam sel tahahan di Mapolres Metro Bekasi.

Terkait kabar tersangka pencabulan santriwati tewas di dalam sel, Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Akhmadi membenarkan hal tersebut.

Akhmadi mengungkapkan, tersangka pecabulan santriwati meninggal karena mengalami sesak nafas saat berada di ruang tahanan Polres Metro Bekasi.

"Ya awalnya S sesak nafas, sesak nafas dia lalu dibawa ke rumah sakit Polri Kramatjati," kata Akhmadi ketika dihubungi pada Rabu (9/10/2024).

BERITA VIDEO : SANTRIWATI TAK TAHAN MENGAKU SERING DIBERI NASI BARU

Akhmadi menerangkan, ketika dalam tahanan mendapatkan kabar ada yang sesak nafas. Kemudian, jajaran Reskrim bertindak dengan membawanya ke rumah sakit.

Akan tetapi setelah tiba di rumah sakit nyawa Sudin sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

"Dari Reskrim langsung bertindak ya membawa ke rumah sakit dalam perjalanan sampai di rumah sakit dari pihak rumah sakit menyatakan sudah meninggal dunia," kata Akhmadi.

Saat ini, kata Akhmadi, pihak keluarga telah membuat pernyataan bahwa menerima kondisi korban yang telah dinyatakan meninggal dunia dan melakukan proses penjemputan dari rumah sakit Kramatjati, Jakarta Timur untuk dimakamkan di kediaman.

Baca juga: Lima Santriwati Korban Pencabulan Guru Ngaji di Bekasi Alami Trauma Berat, DP3A Datangkan Psikolog

"Dan keluarganya sudah menerima dan membuat pernyataan bahwa mereka menerima kondisi tersebut, sudah diambil jenazahnya sama keluarga," ujar dia.

Terkait penyebab sesak nafas, Akhmadi menyampaikan keterangan lebih rinci, pihak rumah sakit Polri Kramatjati yang mengetahui secara detail keterangannya.

"Kalau itu (hasil pemeriksaan-red) belum tahu, nanti dari pihak RS Polri itu," tandas Akhmadi.

Kemudian ada yang meminta mengaji di rumah, lama-lama menjadi banyak.

"Terus lama-lama menginap dan jadilah tempat pengajian di rumah pelaku,” ucapnya

Saat ini, kelima korban sedang dalam proses trauma healing agar tidak takut untuk kembali belajar agama di tempat yang berbeda. Sementara itu, tempat pengajian milik tersangka masih ditutup.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved