Rumah 2x3 Meter Dihuni 14 Orang dari 3 Generasi, Tidurnya Gantian, Cucu Diprioritaskan
Kepadatan penduduk di Jakarta merupakan masalah yang tak kunjung terpecahkan dari tahun ke tahun.
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Kepadatan penduduk di Jakarta merupakan masalah yang tak kunjung terpecahkan.
Kepadatan penduduk ini dapat ditemukan di antaranya di kawasan RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Di wilayah ini, ada sebuah rumah berukuran 2x3 meter yang dihuni 14 orang dari tiga generasi, dari nenek sampai cucu.
Padatnya penduduk dan sempitnya lahan hunian membuat sebagian warga di RW 12 Tanah Tinggi tidur bergiliran.
Kisah ini terjadi pada warga RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Wilayah ini memiliki luas sekitar 3,5 hektar dan dihuni oleh sekitar 1.600 kepala keluarga, dengan total populasi mencapai 2.200 jiwa.
Padatnya penduduk ini tidak berbanding lurus dengan hunian yang layak.
Ketua RW 12, Imron Buchori mengatakan bahwa warganya terpaksa tidur bergantian karena sempitnya lahan hunian.
"(Tidur) ganti-gantian. Kenapa? Kalau bapaknya ada, anaknya ada, cucunya yang paling diprioritaskan," ujar Imron, Senin (28/10/2024), dikutip dari Kompas.com.
Imron menuturkan, ada satu rumah yang berukuran 2x3 meter di wilayahnya yang dihuni oleh 14 jiwa.
Menurut Imron, kondisi warganya itu sangatlah jauh dari kata ideal.
"Ini salah satu bentuk contoh, rumah ukuran 2x3 meter dihuni sampai 14 jiwa. Dari nenek sampai cucu," kata dia.
Dengan kondisi tersebut, kata Imron, sebagian warga memanfaatkan tempat-tempat umum di antaranya balai RW 12 untuk beristirahat.
Terkadang, ada warga yang tidur pada pagi hari karena bekerja pada malamnya. Ada juga yang sebaliknya.
Untuk meletakkan badan, warga memanfaatkan empat kursi panjang di Balai Sekretariat RW 12.
Beberapa di antaranya juga tidur di lantai beralas terpal.
"Setiap malam ada (yang tidur), pagi dan siang juga ada. Jadi memanfaatkan ruang-ruang yang ada," kata dia.
Balai Sekretariat RW 12 juga dilengkapi dengan kamar mandi umum yang bisa menampung 12 pria dan 12 wanita.
"Mandi tinggal mandi di belakang, airnya bersih," ujar Imron.
Cerita Warga
Salah satu warga, Agusyadi (50) menuturkan bahwa dirinya terpaksa menginap di balai tersebut karena rumahnya tidak cukup menampung anggota keluarga.
"Saya terpaksa tidur di sini (Balai Sekretariat RW 12), setiap malam tidur di sini," kata Agus.
Selama lima tahun terakhir, ia memilih tidur di balai sekretariat karena rumahnya yang berukuran 4 x 6 meter tidak cukup menampung 15 anggota keluarganya.
"Jadi saya memilih mengalah saja sama adik, tidurnya di sini," ungkap Agus, yang bersama warga lainnya menjalani kehidupan berbagi dalam kondisi yang penuh tantangan.
Meskipun situasi sulit, solidaritas di antara mereka tetap terjaga, menciptakan ikatan yang kuat di tengah kepadatan dan keterbatasan ruang hidup.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Viral! Kisah Ibu dan Bayi Ditahan di Polrestro Jakpus, Begini Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Bendera One Piece Marak Berkibar di Jakarta Pusat, Ini Pesan Wakapolres |
![]() |
---|
Pelaku Tawuran di Cempaka Putih Sangat Brutal, Pedagang Alami Kerugian karena Barangnya Dijarah |
![]() |
---|
Buntut Demo Ricuh di Kemenpora, 1 Polisi Luka Bakar, 20 Mahasiswa Diamankan, 6 Orang jadi Tersangka |
![]() |
---|
Hati-hati! Penipuan Modus Upgrade KTP Via Telepon, di Wilayah Jakarta Pusat Makin Marak Terjadi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.