Reshuffle Kabinet
Prabowo Akan Tindak Menteri Tak Patuh, Bakal Reshuffle Kabinet? Pengamat Sebut Sinyal untuk Bahlil
"Pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Harlah ke-102 NU di Istora Senayan itu belum menjadi indikasi kuat adanya reshuffle kabinet
Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA ---- Beredar isu adanya potensi reshuffle kabinet usai 100 hari kerja di pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka Raka.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga berpandangan, jika reshuffle kabinet hal tersebut tidak akan terjadi.
Sebagai informasi, saat sambutan di Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Istora Senayan Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam, Prabowo sempat menyampaikan akan menindak tegas jika ada menteri kabinet tidak patuh.
"Pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Harlah ke-102 NU di Istora Senayan itu belum menjadi indikasi kuat adanya reshuffle kabinet,"katanya, Kamis (6/2/2025).
Baca juga: Begini Reaksi Bahlil Disemprot Warga Tangerang saat Tinjau Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg di Cibodas
"Ada dua kriteria yang dijadikan dasar Prabowo untuk menindak kabinetnya, yaitu tidak setia dan kebijakannya tidak pro rakyat. Soal tidak setia, bisa jadi Prabowo sudah mengendus ada menterinya yang loyalitasnya ganda atau mendua. Menteri tersebut punya nahkoda bukan hanya pada Prabowo, tapi ada sosok lain yang menjadi acuannya dalam bekerja dan mengambil kebijakan," ucapnya.
Kemudian Jamiluddin juga berpandangan, Prabowo akan lakukan reshuffle kalau para menterinya ini membuat kebijakan yang tidak pro rakyat.
"Prabowo akan menindak menteri yang kebijakannya tidak pro rakyat. Menteri seperti ini tentu tidak sejalan dengan visi dan misi Prabowo," ungkapnya.
Lantas Jamiluddin pun menilai, pernyataan Prabowo yang akan menindak tersebut, adalah sinyal kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Diketahui, Bahlil sempat membuat kebijakan terkait gas elpiji 3 kilogram yang membuat polemik di masyarakat.
"Prabowo dengan pernyataannya itu bisa jadi sebagai teguran keras kepada Bahlil. Pernyataan itu juga ditujukan kepada menteri lain agar tetap sejalan dengannya dalam membuat kebijakan yang pro rakyat,"katanya.
"Jadi, Prabowo tampaknya baru sekedar memberi peringatan keras kepada para menterinya yang tidak setia dan kebijakannya tidak pro rakyat. Peringatan itu belum akan akan berlanjut pada reshuffle. Sebab, Prabowo masih berharap menteri tersebut bisa berubah. Karena itu, dalam waktu dekat ini tampaknya belum ada reshuffle kabinet," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan seluruh instansi bekerja dengan bersih.
Ia menegaskan akan menindak siapa pun yang tidak sejalan dengan prinsip tersebut.
Hal tersebut diungkap Prabowo saat menghadiri acara 102 Tahun Nahdlatul Ulama bertajuk “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat” di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) malam.
"Saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, saya akan tindak," katanya.
Soal Isu Airlangga Kena Reshuffle Kabinet, Bahlil: Aduh Saya Tidak Tahu, Itu Hak Prerogatif Presiden |
![]() |
---|
Kabar Prabowo Subianto Bakal Reshuffle Kabinet Dalam Waktu Dekat, Begini Penjelasan Pihak Istana |
![]() |
---|
Satryo Soemantri Mengaku Mengundurkan Diri Bukan Diberhentikan dari Jabatan Mendikti Saintek |
![]() |
---|
Mendikti Satryo Soemantri Brodjonegoro Tinggalkan Kantor Kementerian, Dikawal Ketat Sejumlah Orang |
![]() |
---|
Komisi X DPR Terkejut Dapat Kabar Prabowo Bakal Copot Menteri Dikti Satryo Brodjonegoro |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.