Preman Pamulang Ganggu Siswa TK yang Sedang Latihan Marching Band, Bawa Pisau dan Minta Uang Rokok
Preman Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) mengganggu pada siswa taman kanak-kanak (TK) yang sedang latihan marching band, Jumat (15/2/2025).
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
"Polisi harus jaga dulu daerah sini. Kalau ada lagi (premanisme), tolong ditindak," harapnya.
Kerap Palak Pedagang
Kedua preman Tangsel itu akhirnya diciduk petugas Polsek Cisauk, Tangsel. Keduanya adalah S (24) dan N (58).
Dari kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang, pelaku memang kerap melakukan pemalakan.
Salah seorang pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kedua pelaku kerap memalak sejak 2022.
Pedagang yang sudah berjualan di kawasan Permata Pamulang sejak 2019 ini menuturkan dua pelaku meminta uang ke pedagang seminggu empat kali.
"Mereka minta seminggu empat kali, sekali minta Rp10 ribu," kata pedagang tersebut kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2025).
Jika tak diberi uang, dua pelaku juga kerap bertingkah arogan. Dari penuturannya, pelaku pernah membanting bangku tempat ia berdagang karena tak diberi uang.
"Pelaku arogan, kalau nggak dikasih maksa, banting-banting bangku. Nyari duit lagi sudah susah, ditambah kaya gitu dipalak. Bersyukur mereka berdua ditangkap," ucapnya.
Bahkan, dikatakannya jika bulan puasa, kedua pelaku bukan hanya meminta uang tetapi juga meminta makanan dari para pedagang.
"Kami sudah resah banget, apalagi kalau bulan puasa, duit sama makanan diminta," jelasnya.
Sementara itu, pedagang lain yang baru berdagang awal tahun ini juga mengaku pernah dipalak oleh pelaku.
Namun, karena ia telah membayar uang keamanan kepada RT setempat, ia menolak memberikan pungutan liar tersebut.
"Pernah dipalak waktu pertama kali jualan awal 2025 hingga tiga kali. Kemudian, selanjutnya saya menolak karena sudah bayar sama lingkungan sini," katanya.
Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan dua preman yang memalak guru TK di kawasan Perumahan Permata Pamulang telah diamankan.
Kapolsek mengimbau untuk korban lainnya yang menjadi korban pemalakan oleh pelaku untuk lapor kepada pihak kepolisian.
“Nihil (Belum pernah di penjara). Kami menghimbau kepada masyarakat apabila pernah dimintai uang (Oleh pelaku) untuk lapor ke polisi,” kata Dhady Arsya, Minggu (16/2/2025).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Polisi Duga Pelaku Teror Bom Tiga Sekolah Internasional di Tangsel dan Jakut Adalah Orang yang Sama |
![]() |
---|
Indonesia Tak Beri Visa ke Atlet Israel, Menteri Yusril Tegaskan Sesuai Arahan Presiden |
![]() |
---|
BMKG Ingatkan Potensi Tsunami Pasca Gempa 7,6 SR Guncang Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Pembunuh Dina Oktaviani Sewa Mobil Rental Buang Jasad Korban di Jembatan Merah Bendungan Jatiluhur |
![]() |
---|
Pengakuan Pembunuh Karyawati Minimarket Awalnya Tergiur Barang Mewah, Kenapa Setubuhi Korban? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.