Jembatan Penghubung Ambles

Jembatan Cicangor Penghubung Karawang-Bogor Ambles, Anggota DPRD Terjebak Tak Bisa ke Tegalwaru

Ia meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengecek ke lokasi Jembatan Cicangor dan melakukan perbaikan.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
BPBD Karawang/TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
JEMBATAN CICANGOR AMBLES --- Jembatan Cicangor di Jalan Badami-Loji, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang, kondisinya ambles pada Senin (3/3/2025) malam. (BPBD Karawang/ Tribun Bekasi) 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Bencana alam akibat hujan deras dan arus deras sungai melanda wilayah Karawang hingga membuat Jembatan Cicangor, Kabupaten Karawang, ambles, Senin (3/3/2025) malam.

Tak ayal, imbas Jembatan Cicangor di Jalan Badami-Loji, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Karawang, ambles, masyarakat untuk sementara tidak bisa melintasi jalan penghubung Karawang ke Bogor itu.  

Anggota DPRD Karawang, Jenal Aripin, ikut terjebak ketika jembatan Cicangor itu ambles.

Menurutnya, jembatan Cicangor itu tiba-tiba ambles sekira pukul 20.30 WIB pada Senin (3/3/2025).

Baca juga: Banjir Melanda Permukiman Kampung Lebak Bekasi, Listrik Mati, Dua Warga Dievakuasi Petugas BPBD

"Iya saya tadi kebenaran pas mau ke Tegalwaru, dikira ada apa, enggak tahunya jembatan ambles," katanya pads Selasa (4/3/2025).

Ia meminta agar Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengecek ke lokasi Jembatan Cicangor dan melakukan perbaikan.

Jika jembatan tersebut tidak segera diperbaiki maka mobilitas warga terganggu, terutama pengguna mobil angkutan umum bakal lebih mahal tarifnya karena harus memutar arah ke jalur alternatif.

"Harus segera ada tindakan, karena ini jembatan utama, mobilitas warga tinggi apalagi mau lebaran," katanya.

Jembatan Cicangor yang merupakan jembatan penghubung Karawang dengan Bogor ini ambles setelah diterpa hujan deras dan arus sungai dibawahnya yang cukup kencang.

Tak hanya itu, selain sebagai jembatan penghubung, jembatan Cicangor tersebut menjadi akses menuju berbagai destinasi wisata. 

Sekretaris Daerah Karawang, Asep Aang Rahmatullah mengatakan, Wakil Bupati Karawang Maslani dan Kepala BPBD Karawang Mahpudin semalam telah datang ke lokasi.

Kedatangannya untuk melihat kondisi jembatan ambles itu dan membuat laporan ke Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Itu merupakan jalan Propinsi, sudah laporkan ke Dinas BM PR Provinsi," katanya.

Saat ini, kata Sekda, pihaknya telah melakukan mitigasi dengan menutup akses jembatan tersebut. Masyarakat diminta mencari jalan alternatif karena tidak melintasi jembatan tersebut.

Sejumlah wilayah di Kota Bekasi banjir

Sejumlah wilayah di Kota Bekasi terendam banjir pada Selasa (4/3/2025) dinihari.

Hal itu disampaikan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, saat dirinya mendatangi pintu atau bendungan air Bekasi di kawasan jalan Mayor Madmuin Hasibuan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

“Malam ini untuk di sepanjang Kali Bekasi tentu dampaknya mulai dari Jatirasa, Jatibening, IKIP, kemudian Pondok Gede Permai (PGP), Kemang Ivi, Depnaker, terus sampai ke bawah, yang sudah mulai terjadi adalah di Jalan Mawar, Gang Mawar dan juga di perbatasan di sebelah utara,” kata Tri saat ditemui awak media di lokasi, Selasa (4/3/2025).

Tri menjelaskan banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Bekasi tersebut terjadi karena beberapa faktor.

“Karena memang di samping hujan lokal cukup tinggi, kiriman air dari Bogor juga besar, dan rasanya air laut juga sedang dalam kondisi pasang,” jelasnya.

TINJAU PINTU AIR --- Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat dirinya mendatangi pintu atau bendung air Bekasi di kawasan jalan Mayor Madmuin Hasibuan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi untuk mengecek kondisi terkini debit air.
TINJAU PINTU AIR --- Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat dirinya mendatangi pintu atau bendung air Bekasi di kawasan jalan Mayor Madmuin Hasibuan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi untuk mengecek kondisi debit air. (TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra)

Tri kemudian mengimbau warga waspada terhadap banjir susulan.

“Curah hujan di hulu Kali Cibongas, termasuk Kali Cileungsi dan Kali Cikeas sedang tinggi, ini bisa berdampak ke Bekasi,” ujarnya.

Tri menegaskan dirinya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk melakukan persiapan evakuasi di sejumlah wilayah.

Kemudian pihak terkait juga diminta untuk menyiapkan tempat untuk evakuasi hingga perbekalan logistik sesuai kebutuhan.

“Baik Pemadam Kebakaran (Damkar), Satpol PP, sama Satker (Satuan Kerja) yang ada di wilayah mulai standby untuk melakukan persiapan-persiapan evakuasi,” tegasnya.

Tri menyampaikan sejumlah mobil pompa air juga disiagakan di sejumlah lokasi banjir.

Sejumlah upaya itu perlu dilakukan mengingat intensitas hujan meningkat tidak hanya di Kabupaten Bogor saja, namun juga di Kota Bekasi.

“Kalau hari ini belum bisa dilakukan pemompaan karena memang menunggu hujan selesai baru kita bisa lakukan pemompaan (untuk) membantu dan meringatkan warga sehingga cepat untuk (tangani) genangan yang ada,” ucapnya.

Tri memaparkan kondisi debit air imbas curah hujan dan kiriman dari Bogor pernah terjadi saat banjir lima tahunan lalu.

“Jadi kalau dilihat ini hampir seperti rutinitas banjir lima tahunan, 2016, 2020, dan hari ini adalah 2025, jadi ritmenya lima tahunan,” paparnya. 

(Sumber : TribunBekasi.com, Muhammad Azzam/maz/Rendy Rutama Putra/m37)
 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved