3 Polisi Tewas Ditembak Oknum TNI

Anak Kapolsek yang Ditembak Oknum Anggota TNI di Lampung Terima Tawaran Jadi Polwan

Kapolri juga bertemu Sabila Aina, putri AKP Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin, yang tewas ditembak oknum TNI AD di Lampung

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Kolase Instagram @heni_a_std dan Facebook Lusi Yanto
JADI POLWAN - (kiri) Kapolsek Negara Batin AKP Lusiyanto dan anaknya, Sabila Aina. (kanan) Sabila saat terima tawaran Kpolari untuk jadi Polwan. 

TRIBUNBEKASI.COM, LAMPUNG -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi keluarga almarhum AKP Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin (Lampung) yang tewas ditembak oknum anggota TNI di arena judi sabung ayam.

Pada kesempatan itu, Kapolri juga bertemu putri AKP Lusiyanto, Sabila Aina, yang hampir menyelesaikan kuliahnya.

Setelah berbincang dengan Jenderal Listyo Sigit, Sabila Aina, mantap terima tawaran menjadi Polwan.

Tampak dalam video yang beredar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan map hitam kepada anak Kapolsek Negara Batin tersebut.

Kapolri juga memberikan pesan penting kepadanya untuk lulus menjadi Polwan.

Diketahui, tewasnya Kapolsek Negara Batin, AKP Lusiyanto, dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, menuai simpati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyempatkan berkunjung ke kediaman AKP Lusiyanto di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis (27/3/2025).

Dalam kunjungannya, Kapolri memastikan bahwa proses hukum atas kematian tiga anggotanya di Way Kanan, berjalan terbuka. 

"Kami sama-sama sepakat untuk diproses tegas, diproses tuntas."

"Baik terkait dengan kasus penembakan hingga pembunuhan akan diproses oleh bapak Panglima TNI. Terkait masalah perjudian yang menyangkut oknum akan kita proses," ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga meminta kepada pihak keluarga untuk menyerahkan kasus ini kepada jajaran POM TNI.

"Oleh karena itu, tentunya kami semua terus akan mengikuti, menjadi duka kita bersama."

"Namun di satu sisi harus menyerahkan petugas yang ada dan prosesnya akan diusut tuntas," tambahnya.

Kapolri juga menyampaikan bela sungkawa secara moril kepada keluarga almarhum AKP Anumerta Lusiyanto atas kejadian yang menyedihkan ini.

Ia menegaskan bahwa keluarga almarhum Lusiyanto tetap dianggap bagian dari Polri.

"Yang jelas kami dari keluarga Polri menyampaikan duka cita yang dalam terkait dengan kasus penembakan yang terjadi di Way Kanan," ungkapnya.

Masih dalam agenda kunjungan itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga merespons keinginan anak AKP Lusiyanto, Sabila Aina, yang bercita-cita menjadi anggota polri seperti ayahnya. 

Dia kemudian memanggil As SDM Irjen Anwar untuk menindaklanjuti agar keinginan Sabila itu bisa terwujud.

Ternyata, Irjen Anwar sudah mengurus tiket Sabila untuk bisa menjadi anggota Polri itu.

Momen Kapolri mendatangi rumah Sabila itu diunggah oleh akun Instagram @heni_a_std.

Akun itu memposting video mulai dari kedatangan Kapolri ke OKU Timur menggunakan helikopter, hingga akhirnya tiba di rumah keluarga Lusiyanto.

Pada kunjungannya itu, Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan map hitam kepada Sabila.

Kapolri meminta Sabila untuk menjaga kesehatan selama masa penerimaan calon anggota Polri.

"Tolong dijaga kesehatannya, dijaga jangan sampai ada hal-hal yang menjadi kendala," kata Listyo Sigit Prabowo.

Meski begitu, ia memastikan kalau Sabila mendapat kesempatan khusus.

"Tapi secara prinsip kita dari Mabes Polri, dari institusi memberikan kesempatan," katanya.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun meminta jajarannya untuk membantu Sabila.

"Tolong dibantu nanti ya," kata Listyo.

Kemudian Sabila juga menjelaskan kalau dirinya berdomisili di Lampung, ikut dengan sang ayah.

"Izin Pak, saya domisili bersama bapak di Lampung," katanya.

Kapolri pun kembali mengingatkan Sabila untuk melakukan persiapan.

"Paling tidak ada persiapan, ya," kata Listyo lagi.

Kemudian ia pun memberikan map hitam itu kepada Sabila disaksikan oleh istri AKP Anumerta Lusiyanto.

"Selamat melanjutkan perjuangan bapakmu ya," kata Listyo Sigit Prabowo.

Akun Instagram @heni_a_std pun turut mengucapkan selamat kepada Sabila.

Ia meminta Sabila untuk melanjutkan amanah sang ayah sebagai sosok polisi yang jujur dan sederhana.

"Bismillah…

Jaga amanah & lanjutkan perjuangan Almarhum Papa @lusiyanto10
Ya Dek & @slsblatyaa

apapun itu selalu ada Hikmah di balik semua perjuangan Almarhum Papa ,

Kita bangga sama Papa dan Papa Bangga punya bila," tulisnya.

Sabila pun memposting ulang video itu di akun Instagramnya, @slsblatyaa.

Menurut Sabila, ia melanjutkan perjuangan sang ayah agar almarhum bangga.

"Bismillah.. mba

Semoga papa bangga ya mba liat bila dari surga, dan perjuangan kita semua," tulisnya.

Tolak Sogokan

Sebelumnya, kebenaran Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto disebut menolak sogokan dan nekat gerebek judi sabung ayam akhirnya terungkap.

Hal ini terkuak setelah Kompolnas mengecek sendiri ke rumah AKP Lusiyanto.

Kompolnas dikejutkan dengan kondisi rumahnya yang sederhana.

Hal ini memperkuat bukti bahwa AKP Lusiyanto menolak sogokan tersebut.

Komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, menyebut Peltu Lubis pernah menyogok Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto seusai ditegur terkait judi sabung ayam.

Anam menuturkan hal tersebut dilakukan Peltu Lubis agar AKP Lusiyanto tidak terus menerus mengusik judi sabung ayam yang diduga dikelola olehnya bersama rekannya yaitu Kopka Basarsyah.

"Jadi upaya untuk korban atau Pak Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan upaya sabung ayam bolak-balik diingetin, ini sudah lama," 

"Ketika diingetin gitu, mereka berusaha untuk nyogok dan tegas katanya ditolak (Lusiyanto)" katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (23/3/2025).

Di sisi lain, Anam mengaku pihaknya tidak langsung percaya saat memperoleh informasi bahwa AKP Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis.

Untuk memastikannya, dia menyebut langsung melakukan pengecekan terhadap rumah AKP Lusiyanto.

Dalam pengecekan tersebut, Anam meyakini bahwa AKP Lusiyanto memang tidak menerima sogokan dari Peltu Lubis dan terlibat dalam bisnis judi sabung ayam tersebut karena kondisi rumahnya yang sederhana.

"Awalnya kami tidak percaya, masa ditolak. Tapi, ketika dicek rumahnya (AKP Lusiyanto) sangat sederhana dan berbeda jauh dengan rumah-rumah yang ada beberapa titik di lokasi situ yang ternyata masih berhubungan dengan dua oknum (Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah)," jelas Anam.

Lebih lanjut, dia menyayangkan adanya penggiringan opini berupa isu bahwa AKP Lusiyanto dan dua korban penembakan lainnya yaitu Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta turut menerima uang judi sabung ayam.

"Itu yang membuat kami miris, janganlah digiring-giring. Ini ada tiga petugas negara yang meninggal," tegasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved