Tugu Biawak di Jateng Mendapat Pujian, Netizen Bandingkan dengan Tugu Penyu Rp 15 Miliar di Sukabumi
Tugu biawak yang baru berdiri di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mendapat apresiasi dari sejumlah warga.
Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNBEKASI.COM - Tugu biawak yang baru berdiri di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mendapat apresiasi dari publik.
Tugu di tepi jalan raya Wonosobo-Banjarnegara tersebut dinilai sangat realistis. Apalagi, anggaran pembuatan tugu tersebut juga dianggap masuk akal.
Kabarnya, pembuatan tugu biawak tersebut hanya menghabiskan dana Rp 50 juta yang berasal dari dana desa.
Maka tak heran, publik pun membandingkan dengan Tugu Penyu di Sukabumi, Jabar, yang disebut-sebut menelan anggaran hingga miliaran rupiah.
Polemik Tugu Penyu di Sukabumi ini sempat disorot Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Benarkah anggaran pembangunan Tugu Biawak diambil dari Dana Desa?
Berikut kabar terkini terkait pembangunan Tugu Biawak.
Tugu yang berlokasi di jalur Wonosobo-Banjarnegara di wilayah Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, ini dinilai memiliki tampilan yang mirip dengan biawak hidup.
Pembuatan tugu ini diinisiasi oleh pemuda karang taruna desa setempat dan pembuatannya dinahkodai oleh seniman asli Wonosobo bernama Arianto.
Ahmad Gunawan Wibisono selaku Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto menjelaskan ide awal pembuatan tugu patung biawak. Ia mengatakan tugu tersebut resminya bernama Tugu Krasak Menyawak. Dalam bahasa Jawa menyawak berarti biawak.
Hewan reptil biawak ini telah lama dikenal masyarakat Desa Krasak Wonosobo yang habitatnya telah ada sejak dahulu bahkan disebut-sebut terjaga hingga saat ini.
Habitat biawak hidup di aliran sungai serayu tepatnya di bawah jembatan menyawak di desa tersebut. Lokasinya sekitar 100 meter ke arah timur dari tugu patung biawak.
"Kenapa disebut jembatan menyawak ya karena di situ jadi habitat endemik terbanyak satwa biawak. Untuk lebih mengenal itu makanya kita bangun Tugu Krasak Menyawak," papar Ahmad.
Tidak hanya itu di tempat ini juga memiliki nilai sejarah.
Tempat ini menjadi saksi peristiwa sejarah berlangsungnya agresi militer Belanda pertama yang terus dikenang hingga saat ini.
Bayi 1 Tahun Meninggal karena Ruangan Penuh, Direktur RSUD Palabuhanratu Mengaku Sangat Terpukul |
![]() |
---|
UI Minta Maaf karena Undang Akademisi Pro Zionis Peter Berkowitz |
![]() |
---|
Dipuji Publik karena Tak Ikut Joget di DPR, Pasha Ungu Ungkap Penyebab Teman-temannya Bergembira |
![]() |
---|
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto Disorot Warganet Gara-gara Undangan Pernikahan Anak Pakai Kop BNPB |
![]() |
---|
KDM Targetkan Pembangunan Lima Lapangan Sepakbola di Sejumlah Kecamatan Kota Bekasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.