Kasus Perampokan
Nenek 70 Tahun di Karawang Bersimbah Darah di Kamar Mandi, Tewas Dibunuh dan Dirampok Saat Dzuhur
peristiwa nenek tewas dibunuh dan dirampok itu bermula saat dirinya mendapatkan laporan dari cucu korban
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Kasus Emot, nenek usia 70 tahun, di Kampung Pasir Pogor, Desa Kiara Payung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang tewas dibunuh dan dirampok pada Selasa (29/4/2025) siang kemarin, masih dalam penyelidikan
Ketua RT setempat, Nana Enang, menerangkan, peristiwa nenek tewas dibunuh dan dirampok itu bermula saat dirinya mendapatkan laporan dari cucu korban yang berlari dari dalam rumah kediaman neneknya.
Ia lari berteriak usai melihat kondisi neneknya yang tewas dibunuh dan dirampok ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar mandi rumah korban.
"Cucu korban yang berlari keluar rumah, secara histeris berteriak meminta tolong kepada warga sekitar untuk memberikan upaya pertolongan pertama kepada korban," ungkap Nana Enang pada Rabu (30/4/2025).
Mengetahui peristiwa itu, ia bersama sejumlah warga sekitar langsung melihat kondisi korban yang saat itu masih bernyawa.
Warga juga berusaha langsung membawa korban ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Baca juga: Dalang Perampokan dan Pembunuhan Nenek Bimih di Cabangbungin Bekasi Baru 3 Bulan Keluar Penjara
Namun nahas, nyawa korban tak tertolong dan meninggal saat perjalanan menuju ke Puskesmas.
"Korban menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak dibawa ke Puskesmas sekitar yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dari kediaman milik korban," katanya.
Usai korban dinyatakan sudah tak bernyawa oleh pihak petugas kesehatan di Puskesmas, pihaknya langsung menghubungi aparat kepolisian setempat untuk melaporkan peristiwa tersebut.
Petugas kepolisian dari Polsek Klari pun berdatangan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Adapun kronologinya, kata Nana, pembunuhan ini diperkirakan terjadi pada waktu dzuhur.
Saat itu korban tengah sendirian di dalam rumah, sementara suami Emot sedang berangkat ke mesjid untuk melaksanakan shalat dzuhur.
Dari rumah korban emas 100 gram hilang dibawa pelaku.
"Pas adzan Dzuhur pak haji (suami korban) ke mesjid, terus pulang-pulang dari mesjid udah enggak ada. Emasnya hilang juga, kayaknya maling," katanya.
Bersamaan dengan itu adik kandung korban, Kasdi baru mengetahui kabar perampokan dan pembunuhan saat kakaknya Emot sudah dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Komplotan Perampok Bersajam di Bekasi Jual Motor N-Max Hasil Kejahatan Rp 3 Juta |
![]() |
---|
Ini Tampang para Begundal yang Habisi Nyawa Nenek Bimih dan Bawa Kabur Duit Rp 30 Juta |
![]() |
---|
Cerita Paman Korban Perampokan Rumah Polisi di Cilodong Depok: Bunyi Tembakan Tiga Kali, Saya Tiarap |
![]() |
---|
Kepergok Warga Saat Satroni Rumah Polisi, Komplotan Perampok Letuskan Tembakan Tiga Kali |
![]() |
---|
Korban Perampokan Pajero di Kota Wisata Cibubur Kini Trauma, Takut Sendirian, Ingin Pindah Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.