Berita Bekasi

Warga Bekasi Laporkan Dedi Mulyadi ke Komnas HAM, Protes Anak Bermasalah Dikirim ke Barak Militer

Adhel Setiawan dengan lugas mengatakan pelaporan terhadap Dedi Mulyadi ke Komnas HAM itu sebagai bentuk protes. 

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Dok. TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
DEDI MULYADI DILAPORKAN --- Seorang warga asal Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, yakni Adel Setiawan melaporkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke Komnas HAM. Adhel mengatakan pelaporan itu terkait kebijakan atau aturan pelajar bermasalah untuk diikutsertakan Wajib Militer (Wamil). 

"Belum saya komunikasikan dengan korem, kodim, dan dinas pendidikan begitu," katanya.

Ade menambahkan, agar segera mengumumkan terkait penanganan anak atau siswa 'nakal'. Termasuk lokasi pembekalan atau pembentukkan karakter kedisiplinan terhadap siswa-siswa tersebut.

"Nanti lokasinya juga belum saya tentukan, tapi kita siap (jalankan kirim siswa nakal ke barak militer)," imbuhnya.

Kebijakan pendidikan militer Dedi Mulyadi ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku bahwa seluruh program kerja yang dibuatnya adalah untuk kepentingan warga, terutama anak-anak.

Dedi Mulyadi sangat berharap nantinya anak-anak yang ada di Jawa Barat bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat agar masa depannya cerah.  Kegiatan ini sudah berjalan di wilayah Purwakarta dan Bandung.

Begini cara Pemkab Karawang

Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengeluarkan kebijakan berbeda soal penanganan anak 'nakal'.

Dalam menangani anak nakal, Bupati Aep memilih kebijakan program pembentukan karakter terhadap siswa.

Dia tidak mengirim siswa atau anak nakal ke barak militer, tetapi memperbanyak kegiatan keagamaan hingga kedisiplinan di semua sekolah.

Kebijakan tersebut telah dituangkan dalam bentuk Instruksi Bupati No. 188-342/1077/Kesra/2025 yang ditandatangani pada 5 Mei 2025.

Isi instruksi di antaranya memerintahkan pengelola sekolah melaksanakan kegiatan kerohanian rutin tiap pagi, seperti sholat Dhuha bersama, menghapal Asmaul Husna dan sejumlah surah Al'Quran.

Bukan hanya itu, Aep juga menginstruksikan para siswa melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di awal waktu. Kemudian menggelar senam setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Khusus hari Jumat, para siswa wajib melakukan jumat bersih (Jumsih) dengan cara membersihkan setiap jengkal lingkungan sekolahnya masing-masing.

Selain itu, akan para siswa atau anak nakal akan dikenakan dengan olahraga tradisional dipadukan dengan pelajaran pendidikan jasmani.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved