Ormas

Uang Rp 7 Miliar Hasil Kuasai Lahan Parkir RSU Tangsel Dibagi-bagi ke Anggota hingga Ketua Ormas PP

Dalam kurun waktu menguasai lahan tersebut, ormas PP menarik biaya parkir sebesar Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
WartaKota/Ramadhan LQ
KUASAI LAHAN PARKIR --- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra (tengah), dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (26/5/2025). Wira sebut, ormas Pemuda Pancasila telah menguasai lahan parkir milik RSU Tangerang Selatan sejak 2017. 

TRIBUNBEKASI.COM, SEMANGGI --- Uang lebih dari Rp 7 miliar yang diraup ormas Pemuda Pancasila (PP) saat menguasai lahan parkir di RSU Tangerang Selatan (Tangsel) selama delapan tahun sejak 2017, dibagi-bagikan kepada para anggota hingga ketua ormas itu.

"Hasil parkir tersebut dibagi mulai dari anggota PP, untuk memberi akomodasi kantor, kemudian memberikan iuran kepada organisasi, kemudian memberikan jatah kepada Ketua PP, per harinya juga ada," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers mengenai ormas PP di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, dikutip Selasa (27/5/2025).

Adapun ormas PP ini merebut lahan parkir dari vendor pemenang tender.

Setelah itu, ormas PP menarik pungutan liar (pungli) kepada para pengunjung rumah sakit.

Baca juga: Tiap Hari Peras Ratusan Pedagang SCG Kabupaten Bekasi, Ketua Ormas Trinusa Dapat Jatah Rp 1,6 Juta

“Penguasaan lahan parkir di RSUD Tangsel yang dilakukan oleh ormas Pemuda Pancasila (PP) terjadi semenjak tahun 2017,” kata Wira.

Dalam kurun waktu menguasai lahan tersebut, ormas PP menarik biaya parkir sebesar Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Menurut Wira, berdasarkan estimasi harian, rata-rata terdapat sekitar 600 sepeda motor dan 170 mobil yang parkir di area rumah sakit.

“Jika dikalkulasi, potensi pemasukan dari parkir bisa mencapai sekitar Rp 2,7 juta hingga Rp 2,8 juta per hari. Dalam setahun, jumlah tersebut bisa mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wira menyebutkan bahwa jika penghitungan dilakukan sejak tahun 2017 hingga Mei 2025, total keuntungan dari pengelolaan parkir ilegal itu diperkirakan melebihi Rp 7 miliar.

“Kalau kita akumulasi sejak 2017 hingga sekarang, jumlah yang didapatkan bisa mencapai lebih dari Rp 7 miliar,” tambahnya.

Saat ini, kasus penguasaan lahan parkir RSU Tangsel tersebut tengah dalam penanganan aparat kepolisian, dan sejumlah anggota ormas Pemuda Pancasila telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Pengunjung RSU tidak was-was lagi

Pengunjung RSU Tangsel kini bisa bernapas lega, sebab penertiban pungutan liar parkir yang selama ini dikelola secara ilegal oleh Organisasi Masyarakat akhirnya dilakukan aparat kepolisian. 
Selama bertahun-tahun, warga mengeluhkan tarif tak jelas karena lemahnya keamanan saat memarkirkan kendaraan di area rumah sakit.
"Alhamdulillah yah, karena akhirnya enggak was-was lagi keamanan kendaraan yang diparkir di rumah sakit," kata Ajeng pengunjung RSU, Pamulang, Tangsel, Senin (27/5/2025)
Ajeng kerap merasa tidak tenang saat harus meninggalkan motor di area parkir RSU. Bukan soal besarnya tarif, melainkan soal tidak adanya jaminan keamanan yang layak.
"Saya enggak masalah bayar, tapi yang penting ada tanggung jawab. Kalau motor atau helm hilang, siapa yang tanggung jawab? Selama ini ya enggak ada, jadi buat apa bayar kalau keamanannya enggak dijamin?" kata Ajeng.
Ajeng menilai pengelolaan parkir selama ini tidak transparan dan jauh dari kata profesional. Tidak ada tiket resmi, tidak ada jaminan kehilangan, namun pungutan tetap berjalan.
BERITA VIDEO : ORMAS PP KUASAI LAHAN PARKIR RSU TANGSEL SEJAK 2017
Sebagai informasi, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkapkan, organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila telah menguasai lahan parkir milik RSU Tangerang Selatan sejak 2017.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan penguasa lahan parkir di RSUD Tangsel.
“Penguasaan lahan parkir di RSUD Tangsel yang dilakukan oleh ormas Pemuda Pancasila (PP) terjadi semenjak tahun 2017,” kata Wira.
Dalam kurun waktu menguasai lahan tersebut, ormas itu menarik biaya parkir sebesar Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Menurut Wira, berdasarkan estimasi harian, rata-rata terdapat sekitar 600 sepeda motor dan 170 mobil yang parkir di area rumah sakit.
“Jika dikalkulasi, potensi pemasukan dari parkir bisa mencapai sekitar Rp2,7 juta hingga Rp2,8 juta per hari. Dalam setahun, jumlah tersebut bisa mencapai lebih dari Rp1 miliar,” pungkasnya. 

(Sumber : Wartakotalive.com, Ramadhan LQ/m31/TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico/m30)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp

 

 


 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved