Ibadah Haji 2025

Tidak Tahu Ada Ancaman Bom, Jemaah Haji Ini Anggap Momen Transit di Medan sebagai Wisata Religi

Dewi (53), salah satu jemaah haji dalam kloter 12 JKS itu bersyukur dilancarkan selama perjalanan ibadah haji dengan menumpangi pesawat tersebut.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
ANCAMAN BOM - Dewi (53), salah satu jemaah haji asal Kota Depok yang tergabung dalam kloter 12 JKS memberikan keterangan saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Rabu (18/6/205). Sebelumnya Dewi tidak mengatahu adanya ancaman bom saat pesawat Saudia Airlines SV-5276 yang ditumpanginya mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan.  

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI TIMUR —  Sebanyak 442 jemaah haji asal Kota Depok yang tergabung dalam kloter 12 JKS dengan penerbangan Saudia Airlines SV-5276 tiba di Asrama Haji Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, pada Rabu (18/6/205).

Sebelumnya, pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, karena adanya ancaman bom.

Dewi (53), salah satu jemaah haji yang tergabung dalam kloter itu merasa bersyukur dapat dilancarkan selama perjalanan ibadah haji dengan menumpangi pesawat tersebut.

Dewi mengaku awalnya tidak tahu sama sekali ada ancaman bom saat pesawat yang ditumpanginya tiba-tiba diarahkan mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.

Bahkan dirinya menganggap saat diminta petugas untuk ditunda pulang dan diarahkan menginap di sebuah hotel kawasan Medan, Sumatera Utara adalah sebagai bentuk wisata religi.

“Kami tiba-tiba kok diturunkan di Medan, ada apa ya, di Medan itu saya anggap sebagai satu wisata dakwah dan satu wisata religi dari Allah SWT berikan bonus kepada saya,” kata Dewi saat ditemui di Asrama Haji Bekasi, Rabu (18/6/2025).

Dewi menjelaskan peristiwa itu juga dianggapnya sebagai karunia dan nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya.

Baca juga: Turun Lagi Rp 7.000 per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Hari Rabu ini jadi Segini

Baca juga: Berlangsung Dua Pekan, Job Fair Online Karawang Serap 754 Pancaker dari Total 2.149 Lowongan

“Saya anggap ini (peristiwa) sebagai karunia nikmat,” jelasnya.

Kronologi Kejadian

Dalam kesempatan wawancara, Dewi menuturkan bagaimana suasana di pesawat saat kejadian.

Ditegaskannya, para penumpang di pesawat itu rupanya sebelumnya tidak mengetahui adanya isu ancaman bom tersebut.

Namun mereka sempat bingung karena arah laju pesawat yang seharusnya menuju bandara Soekarno Hatta Cengkareng, justru berberhenti di bandara Kuala Namu.

“Tidak tahu apa-apa saya, tiba-tiba kok dibelokkan ke Medan keliatan dari monitor pesawat,” tuturnya.

Sesampainya di bandara Kuala Namu, Dewi menyampaikan kembali ditambah bingung ketika disambut para petugas gabungan diantaranya dari TNI, Polri, dan Pemerintah setempat.

Baca juga: Job Fair Online Karawang Sudah Serap 754 Pancari Tenaga Kerja dari Total 2.149 Lowongan

Baca juga: Sebanyak 442 Jamaah Haji Kloter 12 JKS Transit di Asrama Haji Bekasi usai Pesawat Diteror Bom

Ketika dirinya mencoba bertanya apa yang terjadi kepada para petugas, jawabannya para penumpang diminta untuk beristirahat di sebuah hotel kawasan Medan.

“Ketika saya bertanya ada apa ke petugas, petugas menjawab dengan ramah dan senyuman kalau meminta kami beristirahat di hotel, waktu cek barang bawaan kami para petugas juga senyum ramah,” ucapnya.

Kemudian Dewi menegaskan baru mengetahui adanya isu ancaman bom itu ketika berada di ruang tunggu bandara usai sanak keluarga dan kerabat menanyakan kabar kepadanya.

“Waktu di ruang tunggu, keluarga, kerabat telfon saya nanyain kabar, kata mereka di media ada isu ancaman bom, dari itu baru saya tahu, tapi saya dan semua penumpang Alhamdullilah baik dan selamat,” tegasnya.

Dewi mengapresiasi kepada petugas relevan yang telah membuat psikis para penumpang menjadi tenang dan tidak khawatir.

“Alhamdullilah kami mendapatkan fasilitas dari stakehder yang ada semuany baik, sehingga tidak ada rasa cemas maupun panik, lihat semua ini di sini (Asrama Haji Bekasi) jamaah bahagia dan sehat,” tutupnya.

Baca juga: Lamaran Masuk saat Job Fair Kabupaten Bekasi Capai 612.041, Disnaker Minta Pencaker Tak Kecil Hati

Baca juga: Disdik Kota Bekasi Pastikan Sekolah Al Kareem Islamic School adalah Bodong

Sementara Kementerian Agama (Kemenag) pastikan tidak ada perubahan jadwal kepulangan jamaah haji imbas isu teror bom itu.

Hal itu dibenarkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemeterian Agama (Kemenag) Jawa Barat, Ajam Mustajam di Asrama Haji Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, pada Rabu (18/6/2025). 

“Sampai saat ini proses pemulangan jamaah haji kloter berikutnya dari Saudia insya Allah gangguan kemarin itu tidak akan berubah jadwal penerbangan untuk kloter berikutnya dan sampai dengan hari ini on the track jadwal tidak ada perubahan,” kata Ajam saat ditemui di Asrama Haji Bekasi, Rabu (18/6/2025)

Ajam menjelaskan ratusan jamaah haji itu dipastikan selamat dan saat ini berada di Asrama Haji Bekasi.

“Saya (Ajam) menyampaikan atau menginformasikan kloter JK 12  yang sempat tertahan di Bandara Kualanamu Sumatera Utara (Sumut) karena isu ledakan bom dan mendarat darurat Alhamdullilah pukul 13.30 WIB tiba di asrama haji embarkasi Bekasi,” jelasnya.

Ajam menuturkan para jamaah tiba dengan kondisi fisik dan mental yang sehat dan bugar.

Baca juga: Jambret iPhone 13 Milik Polwan, Pasangan Sejoli Ini Diringkus Tim Buser Presisi

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Rabu 18 Juni 2025 Ini

Tidak ada yang mengalami trauma, sakit, maupun luka usai tiba di embarkasi Bekasi.

“Seluruh jamaah haji dalam kondisi sehat dan dalam kondisi bugar bahkan saat sudah tiba di tanah air mereka sudah terpancar kebahagiaan,” tuturnya.

Ajam menyampaikan selanjutnya para jamaah haji akan diberangkatkan kembali ke kediamannya masing-masing di Depok menggunakan bus usai transit di Asrama Haji Bekasi.

Ia juga berpesan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk tidak melakukan prosesi penyambutan, dan langsung mengarahkan saja untuk pulang.

“Saya sarankan karena mereka itu sudah agak sedikit lelah hampir 24 jam perjalanan, dan mereka sudah kangen dengan keluarga, dan kerabat, sehingga langsung pulang aja,  tapi kalau Wali Kota ada penyambutan saya tidak bisa pungkiri, tapi saran saya proses penyebutan jangan terlalu lama,” ucapnya. 

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved