Korupsi Pengadaan Laptop

Kondisi Laptop Warisan Nadiem di Riau: 4 Tahun Tak Terjamah, Tak Efektif buat Pembelajaran

Sejumlah sekolah mengungkap kondisi perangkat laptop Chromebook yang mereka terima dari Kemdikbudristek era Nadiem Makarim

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
Tribunbatam.id/Febriyuanda
Laptop Chromebook pengadaan dari pemerintah pusat tak digunakan di SMPN 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Tampak masih baru saat dibuka, Rabu (16/7/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM -- Pengadaan laptop Chromebook oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) era Nadiem Makarim bermasalah.

Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menelusuri dugaan korupsi proyek Digitalisasi Pendidikan 2019–2023, terkait proyek pengadaan 1,2 juta unit laptop berbasis Chrome (Chromebook) senilai Rp9,8 triliun.

Di tengah ramainya kasus rasuah di bidang pendidikan ini, sejumlah sekolah yang mendapat bantuan Chromebook telah mengungkap kondisi perangkat laptop dengan sistem operasi (OS) berbasis Chrome tersebut.

Salah satunya adalah SMPN 1 Singkep, yang terletak di Bukit Kapitan, Kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Di SMPN 1 Singkep, laptop Chromebook ini ternyata masih tersimpan rapat dalam sebuah lemari setelah diberikan dari pusat pada 2021 lalu melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga.

Ada tiga unit laptop Chromebook warna silver yang diterima oleh sekolah menengah pertama tertua di Pulau Singkep ini.

Empat tahun berlalu, ketiga laptop Chromebook tersebut kondisinya masih sangat baru, lengkap dengan kotak, kantong, beserta styrofoam yang melekat.

Baca juga: Pemeriksaan Nadiem Sudah Dilakukan, Kejagung Dalami Dugaan Pengondisian untuk Pilih Chromebook

Perangkat tersebut bahkan belum terjamah pemakaiannya sejak pertama kali diterima.

Selain itu, kondisi fisik laptop tersebut terlihat tak berdebu, masih mengkilap, dan tak bernoda.

"Sama sekali tak terpakai, masih sangat baru karena memang tak pernah digunakan sudah empat tahun," ungkap petugas Tata Usaha SMPN 1 Singkep, saat menunjukkannya kepada TribunBatam.id, Rabu (16/7/2025).

Kemudian, laptop Chromebook tersebut dihidupkan, tetapi charging atau cas-an-nya masih di dalam kotak kecil lantaran belum dibuka.

Saat menyala, kondisi layarnya masih jernih dengan pencahayaan yang terang.

Tak Efektif Buat Pembelajaran

Menurut petugas Tata Usaha SMPN 1 Singkep, laptop Chromebook tersebut tidak efektif bagi pembelajaran para siswa.

Sebab, harus selalu berada dalam kondisi online atau daring (dalam jaringan).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved