Lifestyle

Ramadan 2023: Hindari Minum Kopi atau Teh saat Sahur, ini Dampaknya

Penulis: Nuri Yatul Hikmah
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi minuman teh tidak disarankan untuk diminum saat sahur

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Memasuki dua pekan terakhir bulan Ramadan, hal yang paling berat dilakukan biasanya adalah sahur.

Tubuh mulai lelah dan mengantuk untuk bangun sahur.

Namun, selain mendapatkan pahala, sahur juga penting dilakukan untuk mempersiapkan tubuh menjalani puasa selama sekitar 14 jam. 

Seringkali agar membangkitkan sahur, minum minuman hangat seperti kopi atau teh.

Rasanya memang menghangatkan, namun ternyata minum teh dan kopi harus dihindari saat sahur. Mengapa? 

Menjalani pekerjaan sehari-hari merupakan suatu kebutuhan hidup yang perlu dijalani setiap orang, terutama bagi para kepala keluarga.

Namun memasuki bulan Ramadan, tak jarang beberapa pekerja yang mengemban tugas berat, mungkin merasa khawatir akan imunitas tubuhnya menurun.

Pasalnya, kegiatan puasa yang tidak makan dan minum selama kurang lebih 14jam, bisa memengaruhi kendali glukosa atau gula darah tubuh. Sebab pola, jadwal makan, dan aktivitas fisik berubah. 

Bahkan dalam potensi lebih serius, tidak makan atau minum bagi sebagian orang bisa memicu kadar gula rendah (Hipoglikemia), kadar gula darah tinggi (Hiperglikemia), dan kurang cairan (Dehidrasi). 

Hal itu sebagaimana yang disampaikan Dokter Spesialis Gizi Klinik, DR. Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc., Sp.GK di RS St Carolus, saat dihubungi Wartakotalive.com, belum lama ini.

"Kemungkinan risiko itu, bisa menyebabkan pingsan bahkan koma," ujar Dokter Yustina.

Sehingga menurutnya, susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, bisa diatur dengan memerhatikan tiga prinsip.

Di antaranya, mengonsumsi aneka ragam pangan, menerapkan perilaku hidup bersih, serta menjalankan aktivitas fisik yang tidak berlebihan.

"Hal itu bisa dilakukan agar imunitas tubuh tetap terjaga, sehingga tubuh tetap bugar dan kuat. Serta, untuk mencegah terjadinya masalah gizi, yakni menjadi kurus, lemah, dan sakit," jelas Yustina.

Yustina berujar, tubuh manusia perlu dilengkapi oleh zat gizi yang seimbang meski dalam kondisi puasa sekalipun. Terlebih, bagi mereka yang melakukan pekerjaan lapang dan pekerjaan berat lainnya. 

Halaman
123