Demo di DPR

Polisi Tangkap 301 Pendemo Saat Aksi Tolak UU Pilkada di DPR RI, Diamankan di Polda dan Polres

Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Massa aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR berupaya menutup ruas Tol Dalam Kota arah ke Slipi, pada Kamis, 22 Agustus 2024.

TRIBUNBEKASI.COM — Aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya menangkap 301 orang peserta aksi unjuk rasa yang menggelar demonstrasi menolak revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis kemarin, 22 Agustus 2024.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, ratusan peserta aksi yang ditangkap itu kini diamankan di Polda Metro Jaya dan sejumlah Polres.

"Dari proses pengamanan ada 301 orang yang telah diamankan oleh jajaran Polda Metro Jaya, Polres Jakpus, Polres Jaktim, dan beberapa polsek dan Polres Jakbar," kata Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 23 Agustus 2024.

Kombes Ade Ary Syam Indradi merinci bahwa sebanyak 50 pendemo itu saat ini diamankan di Polda Metro, selebihnya mereka diamankan di berbagai Polres. 

Rinciannya, sebanyak 143 orang diamankan di Polres Metro Jakarta Timur, 3 orang di Polres Metro Jakarta Pusat dan 105 orang di Polres Metro Jakarta Barat.

Kombes Ade Ary Syam Indradi pun menjelaskan, bahwa ratusan orang yang diamankan itu diduga melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum hingga menyerang petugas.

BERITA VIDEO: DETIK DETIK HABIBUROKHMAN DITIMPUK MASSA AKSI

Selain itu mereka yang diamankan sebagian juga masih berusia di bawah umur.

"Mereka yang diamankan ini diduga mengganggu ketertiban, diduga merusak, diduga tidak mengindahkan peringatan petugas kami di lapangan, ada juga yang diduga melakukan kekerasan terhadap petugas," jelasnya.

Kendati demikian, Kombes Ade Ary Syam Indradi memastikan bahwa sebagian dari massa aksi yang sempat pihaknya amankan kini telah dipulangkan.

Sebab, proses pemeriksaan yang dilakukan terhadap mereka sudah selesai.

"Jadi untuk yang di Jakbar semuanya sudah selesai. Di Polda itu 7 yang sudah dipulangkan 6 anak dan 1 wanita. Sebanyak 43 masih dilakukan pendalaman, di Jaktim dan Jakpus masih dilakukan pendalaman," pungkasnya.

Baca juga: KPU Kabupaten Bekasi Tunggu Arahan KPU RI Terkait Putusan MK Soal Ambang Batas Pilkada

Baca juga: DPP PKB Tetapkan Duet Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe untuk Pilkada 2024

Gunakan gas air mata

Sebelumnya diberitakan bahwa aparat kepolisian memukul mundur para mahasiswa dan demonstran di depan Gedung MPR/DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis malam, 22 Agustus 2024. 

Ada kabar yang menyatakan sejumlah pengunjuk rasa ditangkap polisi.

Dikutip dari Kompas.com, polisi memukul mundur demonstran di depan Gedung MPR/DPR RI mulai sekitar pukul 19.00 WIB.

Para polisi datang dari arah Slipi, Jakarta Barat.

Awalnya, massa masih berkerumun di depan gerbang Gedung MPR/DPR RI ke arah Slipi.

Ada pula yang menduduki kedua ruas tol, baik yang ke arah Slipi maupun ke arah Cawang. 

Baca juga: Belum Terdeteksi Ada Kasus Monkeypox, Dinkes Kabupaten Bekasi Tetap Minta Warga Waspada

Baca juga: Terjun Bebas, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini Anjlok Lagi Rp 12.000 Per Gram

Tiba-tiba, aparat kepolisian datang dari arah Slipi. Mereka mengendarai motor dan mobil dengan menyalakan sirine.

Serbuan aparat itu sontak membuat massa kocar-kacir ke arah Semanggi.

Beberapa demonstran tampak terjebak di antara serbuan aparat.

Mereka ada yang terjatuh kemudian melarikan diri, ada juga yang pasrah ditangkap polisi.

"Mau ke mana lu? Mau ke mana lu?" teriak aparat kepolisian. 

Baca juga: Presiden Partai Buruh Said Iqbal Tegaskan Aksi Demo Buruh Hari Ini Ditunda

Baca juga: Partai Buruh Batal Aksi Unjuk Rasa Lanjutan, Polisi Tetap Pasang Barikade Beton Kelilingi Kantor KPU

Mahasiswa yang berhasil melarikan diri meminta rekannya untuk membantu mahasiswa yang terjebak di antara aparat.

Namun, apa daya rekannya keburu diamankan polisi.

Mahasiswa yang diamankan aparat sempat dipukuli terlebih dahulu, kemudian dinaikkan ke atas motor untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.

Bersamaan dengan itu, polisi menembakkan gas air mata ke arah massa yang berlarian ke arah Semanggi.

Hingga pukul 19.25 WIB, Jalan Gatot Subroto terpantau lengang. Tersisa polisi yang berjaga.

Baca juga: Amankan Demo di DPR dan KPU Hari Ini, Polisi Tambah Personel

Baca juga: Merespon Bahlil Soal Raja Jawa, Hasto Ingatkan Kekuasaan Presiden Bukan Segala-Galanya

Tutup Tol Dalam Kota

Diberitakan sebelumnya, usai menjebol pagar samping Gedung DPR/MPR RI, massa aksi unjuk rasa berupaya menutup jalan Tol Dalam Kota di Jalan Gatot Subroto, yang berada di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis sore, 22 Agustus 2024.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ruas Tol Dalam Kota yang menuju ke arah Slipi telah ditutup sekira pukul 17.00 WIB.
Akibat ditutupnya jalan tol ini membuat kendaraan tak dapat melintas, sehingga pengguna Jalan Tol Dalam Kota diputar balik ke arah Semanggi. 
Sementara itu, polisi saat ini sedang membuat barikade.
Hal tersebut sekaligus untuk memukul mundur massa yang menutup ruas tol dalam kota tersebut.
Kini, polisi sudah berupaya membelah massa, tepatnya sampai di seberang Gerbang Tol Pejompongan. 

Baca juga: DPP PDIP Resmi Usung Tri Adhianto dan Bobihoe Duet di Pilkada Kota Bekasi 2024

Baca juga: Umumkan 169 Cakada, Megawati: Enak Aja Gua Disuruh Dukung Pak Anies, Kemarin ke Mana?

Jebol Pagar Gedung DPR

Diberitakan sebelumnya, Aksi demonstrasi di depan gedung DPR, semakin lama semakin memanas.

Para mahasiswa dan elemen massa mengepung gedung DPR untuk menyerukan penolakan RUU Pilkada.

Pengesahan RUU Pilkada dinilai sebagai strategi DPR untuk mematahkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pengusungan calon kepala daerah bagi partai politik (parpol) yang tak punya kursi di DPRD. 

Aksi unjuk rasa di DPR semakin memanas ketika para demonstran berupaya dobrak pagar gedung DPR.

Pantauan di lokasi upaya mahasiswa tersebut mulai ramai terjadi sekira 13.00 WIB. 

Awalnya sejumlah mahasiswa memanjat gerbang DPR untuk mencopoti besi runcing yang ada di atas gerbang gedung DPR.

Baca juga: Tolak Dinasti Politik, 200-an Mahasiswa Universitas Bhayangkara Bekasi Turut Bergerak ke DPR

Baca juga: Orasi di Depan Gedung DPR, Aktor Reza Rahadian Tegaskan Negara Bukan Milik Keluarga Tertentu

Tak hanya itu besi-besi yang membentengi pagar gedung DPR berupaya dilepas oleh mahasiswa. 

Namun karena tingginya pagar depan gedung DPR. Mahasiswa beralih ke pagar bagian samping gedung DPR.  

Pantauan Tribunnews.com pagar sampai gedung DPR tersebut berhasil didobrak sekitar 14.12 WIB. 

Meski sudah dibobol demonstran masih ragu-ragu untuk masuk ke gedung DPR. 

Hingga saat ini demonstran tengah berkonsolidasi untuk masuk ke gedung DPR. 

Pada kesempatan berbeda, anggota DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman bersama Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi alias Awiek menemui massa aksi di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2024). 

Baca juga: Di Tengah Isu Demo, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis Ini Turun Lagi Rp 5.000 Per Gram

Baca juga: Soal MK dan RUU Pilkada, KPU RI Bakal Konsultasi ke DPR dan Pemerintah

Pantauan Tribunnews.com, Habib dan Awiek naik ke atas mobil komando bersama Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal. 

Kemunculan Habiburokhman dan Awiek membuat massa semakin riuh dan tak kondusif. 

Iqbal yang mengaku mewakili para demonstran, kemudian mencoba mengondusifkan mereka dengan susah payah. 

Beragam bujukan disampaikan Iqbal namun tak membuahkan hasil. 

Iqbal berdiri tepat di depan Habiburokhman yang dikelilingi penjagaan ketat. 

"Bisa tenang? saya minta tenang teman-teman," teriak Iqbal berulang. 

Baca juga: Ribuan Masyarakat Sipil Demo DPR, Komedian Rigen, Arie Keriting, hingga Bintang Emon Turut Aksi

Baca juga: Amankan Demo di Depan DPR, Polisi Pastikan Tak Gunakan Peluru Tajam maupun Senjata Tajam

"Saya mohon sabar," lanjutnya.

"Kita beri kesempatan pada Baleg RI untuk menyampaikan pernyataannya," lanjut Iqbal. 

Massa semakin tak kondusif, mereka kemudian meminta Habiburokhman yang akan menyampaikan sejumlah pernyataan untuk turun. 

"Turun, turun, turun, enggak tahu malu," teriak massa. 

Habiburokhman yang sudah memegang mic tampak menunggu beberapa saat agar massa kondusif. 

"Assalamualaikum Wr.Wb, selamat siang rekan-rekan sekalian."

Baca juga: BEM UI Kerahkan Ribuan Mahasiswa Demo Gedung DPR RI, Kawal Putusan MK

Baca juga: Dewan Guru Besar UI Sebut DPR Khianati Konstitusi, Indonesia kini Dalam Bahaya Otoritarianisme

"Hari ini kami menyampaikan, tidak ada pengesahan RUU Pilkada," teriak Habiburokhman dari atas mobil komando yang disediakan Partai Buruh.

Pernyataan singkat Habiburokhman itu tak lantas membuat massa tenang. 

Massa aksi yang masih tak terima dengan kehadiran Habib di tengah-tengah demonstrasi, lantas melempar batu hingga botol ke arah Wakil Ketua Komisi III itu. 

Polisi yang membawa tameng menangkis lemparan botol.

Habib dan Awiek tidak berlama-lama di atas mobil komando. Ia kemudian turun dan kembali masuk ke DPR.

 (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan; Kompas.com; Wartakotalive.com/Ramadhan LQ)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.