TRIBUNBEKASI.COM, RAWALUMBU --- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di 12 Kecamatan.
Terkini, Senin (4/8/2025) giliran Kecamatan Rawalumbu yang menjadi lokasi agenda operasi pasar murah.
Pantauan jurnalis Tribun Bekasi di lokasi, operasi pasar murah digelar untuk menyajikan pilihan kebutuhan sembako dengan harga dibawah pasar.
Selisih harga dengan pasar pun bervariasi, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 7.000.
Seorang pengunjung operasi pasar murah, Retno (65), mengatakan, kegiatan ini sangat membantu masyarakat.
Sebab harga barang yang dijual lebih murah jika dibandingkan di pasar.
Baca juga: Operasi Pasar Murah di 12 Kecamatan di Kota Bekasi Berlangsung Hingga 12 Agustus 2025
"Iya harga dibawah pasaran, bisa ada selisih sampai Rp 5.000 ini saya beli minyak 2 liter, pasarnya Rp 40.000 ribu jadi Rp 35 ribu," kata Retno kepada Tribun Bekasi di lokasi, Senin (4/8/2025).
Retno berharap kedepannya Pemkot Bekasi dapat rutin menggelar agenda operasi pasar murah.
"Harapannya terus ada acara ini, harganya kalau bisa lebih murah," harapnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe mengatakan 12 Kecamatan yang menggelar OPM itu meliputi Bekasi Timur, Pondokgede, Bantargebang, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Rawalumbu, Medan Satria, Mustikajaya, Jatiasih, Jatisampurna, Pondokmelati, dan Kecamatan Bekasi Barat.
Kegiatan akan berlangsung selama dua pekan atau sejak sejak Senin (28/7/2025) hingga Selasa (12/8/2025).
Dalam operasi tersebut, sejumlah kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur ayam, dan daging sapi akan dijual dengan harga di bawah harga pasar.
Kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian dari pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami penilaian terdampak naiknya harga kebutuhan pokok.
Sehingga kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban warga.
"Saya rasa yang terpenting adalah operasi pasar murah ini harus dilakukan secara tertib, terarah, dan terkoordinasi. Dengan demikian, ke depannya masyarakat yang menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok dapat terbantu," kata Bobihoe, Kamis (31/7/2025) sore.