Berita Pendidikan
Di Forum AICIS 2025, Siswa MAN Insan Cendikia Pekalongan Ajak Publik Menjaga Bumi
Dua siswa MAN Insan Cendikia Pekalongan, Ahmad Ali Rayyan Shahab dan Raddinia Kejora Bagaskoro menjadi pembicara pada sesi Science Talkshow Madrasah.
Ringkasan Berita:
- Forum AICIS 2025 jadi panggung kolaborasi gagasan dari pemerintah, akademisi, dan generasi muda dalam menjawab tantangan krisis lingkungan global.
- AICIS 2025 berlangsung di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok
- Pada sesi Science Talkshow Madrasah di acara AICIS 2025, panitia memberikan panggung kepada MAN Insan Cendikia Pekalongan.
TRIBUNBEKASI.COM — Forum Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2025 menjadi panggung kolaborasi gagasan antara pemerintah, akademisi, dan generasi muda dalam menjawab tantangan krisis lingkungan global.
AICIS 2025 berlangsung di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Depok selama dua hari, 29 – 30 Oktober 2025
Dalam sambutannya, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pelestarian lingkungan adalah panggilan spiritual sekaligus moral.
Ia menyebut bahwa krisis ekologis tidak dapat diselesaikan hanya dengan pendekatan ilmiah, tetapi memerlukan bahasa religius yang menyentuh hati umat.
“Tanpa bahasa religius, akan sulit menggerakkan hati umat untuk menyelamatkan lingkungan. Krisis ekologi ini adalah persoalan spiritual dan moral,” ujar Menag dalam pernyataan resminya.
Menag juga memperkenalkan konsep ekoteologi kasih sayang, yaitu cara pandang teologis yang menempatkan kasih sebagai dasar interaksi manusia dengan alam, sebagaimana tercermin dalam nilai-nilai Asmaul Husna.
Baca juga: Tanjakan Cae Sumedang Telan Korban Lagi, 4 Orang Rombongan Peziarah Tewas
Baca juga: Melorot Rp 12.000 Per Gram, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini Jadi Segini
Teologi menjaga bumi
Pada salah satu sesi ‘Science Talkshow Madrasah’ di acara AICIS 2025 panitia memberikan panggung kepada MAN Insan Cendikia Pekalongan.
Ahmad Ali Rayyan Shahab dan Raddinia Kejora Bagaskoro menjadi pembicara pada sesi tersebut.
Dalam presentasinya bertajuk “Eco-Theology in Action: Building a Sustainable Future”, Rayyan mengajak publik untuk melihat bahwa teologi bukan sekadar ajaran ritual, tetapi juga pedoman moral dalam menjaga bumi.
Ia mengutip ayat-ayat suci dari Al-Qur’an, Alkitab, dan prinsip Ahimsa dalam Buddhisme untuk menunjukkan kesatuan nilai lintas agama dalam menumbuhkan etika ekologis.
Presentasi dalam full bahasa Inggris yang diikuti sebagian besar mahasiswa internasional UIII ini mengapresiasi kedua pemateri.
Rayyan menampilkan berbagai inisiatif keberlanjutan yang dilakukan di MAN IC Pekalongan.
Baca juga: Warga Bojong Menteng Bekasi Minta Kubangan Limbah MBG Ditutup, Ketua RW: Kalau Belum, Kami Tegur!
Baca juga: Raffi Ahmad Berharap Fahmi Bo Sembuh dari Penyakitnya: Dia Punya Jasa Besar di Panggung Hiburan
Beberapa diantaranya adalah pengelolaan biogas dari limbah ikan dan sayuran.
Annual International Conference on Islamic Studies
Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)
MAN Insan Cendikia Pekalongan
| Bupati Karawang Aep Syaepuloh Jadi Mahasiswa S2 Unsika, Pilih Jurusan Ini |
|
|---|
| Hadiri PKKMB Unsika, Wakil Ketua DPR Saan Mustofa Minta Mahasiswa Aktif Berorganisasi |
|
|---|
| Cerita Suci, Penerima KIP Kuliah Lulus IPK 3,97 di Fisip Unsika |
|
|---|
| Jadi Angkatan Pertama, Unsika Wisuda 7 Mahasiswa Asing |
|
|---|
| Wujudkan Kampus Global, Unsika Ikuti Proses Akreditasi Internasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/AICIS-2025-3-Nov.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.