Berita Jakarta

Kampung Bahari Tanjung Priok Jadi Kampung Santri? Pemprov DKI Siapkan Langkah Hapus Citra Narkoba

Sebelumnya, Pemprov DKI juga pernah mengganti nama Kampung Boncos di Palmerah, Jakarta Barat, menjadi Kampung Kiapang.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
UNGKAP HASIL NARKOBA --- Asisten Pemerintahan Provinsi DKI, Sigit Wijatmoko melaporkan hasil ungkapan dari BNN RI di dua kampung narkoba tersebut ke Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Ia berharap bakal ada perubahan nama di dua kampung tersrbut. 
Ringkasan Berita:
  • Pemprov DKI Jakarta mendukung upaya BNN dalam memberantas narkoba di Kampung Bahari dan Kampung Ambon.
  • Pemerintah berencana mengganti nama dua kampung tersebut untuk menghapus stigma negatif dan memperkuat komitmen menciptakan kampung bersih narkoba.
  • Meski perubahan serupa pernah dilakukan di Kampung Boncos, efeknya masih terbatas. Tokoh masyarakat setempat pun ikut berperan mengubah citra menjadi kampung santri.

 

TRIBUNBEKASI.COM, CAWANG — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi langkah Badan Narkotika Nasional (BNN) RI yang telah menggelar operasi pemberantasan narkoba di Kampung Bahari, Jakarta Utara, dan Kampung Ambon, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Operasi terhadap peredaran narkotika seperti sabu, ganja, dan ekstasi di dua wilayah tersebut menjadi bukti nyata komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas narkoba di Ibu Kota.

Asisten Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menyatakan akan melaporkan hasil operasi tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, untuk ditindaklanjuti, termasuk kemungkinan perubahan nama dua kampung tersebut.

“Kampung yang selama ini mengandung stigma negatif diharapkan dapat berubah menjadi kampung bersinar, yakni bersih dari narkoba. Kami akan segera menindaklanjutinya,” ujar Sigit, Senin (11/11/2025).

Baca juga: Veteran Bekasi Ingatkan Bupati di Hari Pahlawan: Jangan Lupa Perangi Korupsi dan Narkoba

Sebelumnya, Pemprov DKI juga pernah mengganti nama Kampung Boncos di Palmerah, Jakarta Barat, menjadi Kampung Kiapang.

Namun, perubahan tersebut belum berdampak signifikan terhadap peredaran narkoba di kawasan itu, karena hingga kini aparat masih sering melakukan penggerebekan.

Terkait hal ini, Sigit menegaskan bahwa perubahan nama bukan sekadar simbol, melainkan wujud komitmen kuat dalam memberantas peredaran narkoba.

Ia menambahkan, aspek historis dan filosofis juga akan diperhatikan agar perubahan tersebut memiliki makna yang lebih dalam.

“Apa yang dilakukan hari ini harus menjadi komitmen bersama untuk menciptakan kampung yang benar-benar bersih dari narkoba,” imbuhnya.

Sementara itu, KH Misbahul Munir Kholil, pimpinan Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur’an di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, bertekad mengubah citra negatif daerahnya menjadi kampung santri.

“Aneh saja ada pesantren di kampung narkoba, tapi faktanya memang ada. Karena itu, saya akan meningkatkan volume kebaikan di Kampung Bahari,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).

(Sumber : Wartakotalive.com, Miftahul Munir/m26)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved