Universitas Singaperbangsa Karawang

Perjuangan Ico, Mahasiswi dari Pegunungan Papua hingga Lulus dengan IPK 3,89 di Unsika

Yubelina Iconela, penerima beasiswa ADik Papua, lulus S1 FISIP Unsika dengan IPK 3,89 pada Selasa (18/11/2025).

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Muhammad Azzam
BEASISWA PAPUA - Yubelina Iconela Apomserip Ningdana saat menjalani wisuda di Aula Syekh Quro Unsika, Karawang, Selasa (18/11/2025). Ico merupakan penerima beasiswa ADik Papua yang lulus dengan IPK 3,89. 

Ringkasan Berita:
  • Yubelina Iconela, mahasiswi penerima beasiswa ADik Papua, lulus S1 FISIP Unsika dengan IPK 3,89.
  • Ico merantau dari Pegunungan Bintang ke Jawa demi pendidikan dan berjuang menghadapi masa adaptasi.
  • Unsika mencatat ada 30 mahasiswa program ADik Papua dan Ico menjadi lulusan pertama dari kelompok tersebut.

 
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Suasana haru menyelimuti Aula Syekh Quro Universitas Singaperbangsa Karawang pada Selasa (18/11/2025). Di tengah ribuan wisudawan, seorang perempuan muda asal Pegunungan Bintang berdiri tersenyum sambil memeluk ijazahnya. Namanya Yubelina Iconela Apomserip Ningdana, atau akrab disapa Ico.

Ico resmi menyandang gelar sarjana Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsika setelah meraih IPK nyaris sempurna, yakni 3,89.

Ia adalah penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi atau ADik Papua, program pemerintah pusat yang membuka akses kuliah bagi putra putri dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.

Baca juga: KPK Telusuri Dugaan Kejanggalan Lahan Whoosh, Negara Dipaksa Beli Tanah Miliknya Sendiri

Baca juga: LBH Tegaskan Muhammad Hisyam Meninggal karena Perundungan Bukan Penyakit Bawaan

Baca juga: Operasi Zebra Jaya 2025 Bidik Motor Tanpa Pelat Nomor, Ternyata Kerap Dipakai Pelaku Begal

Ico menceritakan perjalanan panjangnya kepada Tribun Bekasi setelah prosesi wisuda berakhir di Gedung Rektorat Opon Sopandji.

Sejak lahir hingga SMP, ia tinggal di Kabupaten Pegunungan Bintang, wilayah pegunungan Papua yang akses pendidikannya masih terbatas.

Saat kelas 3 SMP, kesempatan besar datang. Ia diterima di SMA GenIUS milik Prof Yohanes Surya di Tangerang lewat program beasiswa.

Namun langkah itu tidak mudah. Ia harus meninggalkan keluarga dan kampung halaman yang serba terbatas untuk menuju pulau Jawa.

"Saya lahir dan besar di Papua pegunungan. Tahun 2018 saya ke Jawa setelah lulus SMP. Dapat beasiswa sekolah GenIUS Tangerang," ujar Ico.

Menjelang kelulusan SMA, ia mengikuti seleksi beasiswa ADik Papua. Ia sebenarnya memilih kampus negeri di Bandung, tetapi kuota penuh. Pemerintah kemudian menempatkannya di Unsika, Karawang.

Perpindahan itu sempat membuatnya cemas. Ia khawatir tak bisa beradaptasi dan takut dipandang sebelah mata.

Nyatanya, yang ia temukan justru sebaliknya.

"Teman-teman sangat baik. Saya bersyukur sekali. Tidak ada yang membeda-bedakan. Mereka mendukung saya dari awal sampai lulus," tutur Ico dengan mata berkaca-kaca.

Kini, setelah lulus sarjana, Ico bertekad meniti karier di Jawa sambil membawa harapan besar. Ia ingin menjadi sosok yang dihormati dan mampu memberi inspirasi bagi anak-anak muda Papua.

Sementara itu, Rektor Unsika Prof Ade Maman Suherman menjelaskan bahwa ada 30 mahasiswa ADik Papua yang menempuh pendidikan di Unsika dari angkatan 2021 hingga 2025.

"Dari 30 itu, hari ini ada satu yang lulus sarjana, saudari Yubelina Iconela," kata Rektor.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved