Tri Adhianto Ajak Warga Turun Tangan, Bekasi Siapkan Program 'Aksi Jumat Bersih Serentak'

Ringkasan Berita:

• Pemkot Bekasi akan rutin menggelar Aksi Jumat Bersih Serentak untuk menekan masalah sampah.
• Program ini diharapkan melibatkan masyarakat luas agar lebih peduli terhadap lingkungan.
• Wali Kota Bekasi menegaskan pengelolaan sampah berbasis teknologi dan partisipasi warga jadi solusi utama.

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI –  Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) rencanakan akan menggelar rutin agenda 'Aksi Jumat Bersih Serentak'.

Kepala DLH Kota Bekasi, Kiswatiningsih, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar aksi simbolik, melainkan dorongan agar warga ikut menjaga kebersihan secara berkelanjutan.

“Harapan kami, aksi ini tidak berhenti di satu waktu saja. Kami ingin kegiatan ini menjadi budaya rutin dan melibatkan lebih banyak komunitas yang peduli terhadap lingkungan,” ujarnya, Selasa (4/10/2025).

Ia menuturkan, lewat kegiatan gotong royong itu diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dari sumbernya semakin tumbuh. Lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman bisa terwujud jika seluruh lapisan warga ikut ambil bagian.

Baca juga: Lihat Istri Sering Unggah Foto di Facebook, Pria di Ogan Ilir Nekat Pukul Suryani hingga Babak Belur

Baca juga: Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK di Pekanbaru, Ini Profil dan Harta Kekayaannya

Baca juga: 2 Jam Bicara Empat Mata dengan Prabowo di Istana, ini Pengakuan Ignasius Jonan Terkait Whoosh

Kegiatan perdana Aksi Jumat Bersih Serentak sempat digelar pada Jumat (31/10/2025). Aksi ini melibatkan Tim Pasukan Katak DLH, UPTD Kebersihan Bekasi Timur, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), serta warga dari forum RW Jatimulya.

Mereka tampak bahu membahu membersihkan saluran air, drainase, jalan lingkungan, hingga fasilitas umum di wilayah Kecamatan Bekasi Timur. Suara serok sampah dan tawa warga bercampur di udara pagi, menciptakan suasana kebersamaan yang jarang terlihat di tengah hiruk-pikuk kota.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sebelumnya mengingatkan bahwa TPA Bantargebang kini memasuki kategori darurat sampah. Ia mencontohkan peristiwa longsornya tumpukan sampah akibat hujan yang pernah terjadi di lokasi tersebut sebagai sinyal serius.

“TPA Bantargebang sudah beberapa kali mendapat peringatan. Kalau sampai ditutup, Kota Bekasi akan menghadapi kendala besar. Karena itu, kami mendorong masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah,” tegas Tri di Alun-Alun M Hasibuan, Bekasi Selatan, Kamis (5/6/2025).

Tri menjelaskan Pemkot Bekasi kini tengah mengusung konsep pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis teknologi dan partisipasi warga. Salah satu program andalannya adalah sedekah sampah yang rutin digelar setiap Jumat di Kantor Pemkot Bekasi.

Selain itu, DLH juga mengembangkan teknologi daur ulang plastik menjadi kantong ramah lingkungan serta mengolah sisa buah dan sayur menjadi eco-enzyme, cairan hasil fermentasi yang berguna untuk membersihkan lingkungan.

“Teknologi seperti ini sudah terbukti efektif saat pandemi COVID-19 lalu,” kata Tri.

Tak hanya itu, warga juga diajak mengubah sampah anorganik menjadi pakan maggot, yang membantu mengurangi ketergantungan pada TPA sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Salah satu contohnya, pabrik daur ulang kertas di Mustika Jaya kini mampu menembus pasar Singapura, bukti bahwa pengelolaan sampah yang tepat bisa memberikan nilai tambah.

“Kami ingin gerakan ini jadi satu kesatuan. Karena pajak yang dibayar masyarakat akan kembali untuk kepentingan masyarakat, termasuk dalam pengelolaan sampah,” pungkas Tri.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News