Kasus Penculikan

Korban Disabilitas Sulit Beri Keterangan, Polisi Terkendala Pemeriksaan Penculikan di Bantargebang

Polisi akui kesulitan memeriksa korban dugaan penculikan dan perkosaan di Bantargebang karena korban berkebutuhan khusus.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Rendy Rutama Putra
PENCULIKAN REMAJA - Polisi menangani laporan dugaan penculikan dan perkosaan terhadap DZ (16) di Bantargebang, Bekasi. Korban ditemukan di sebuah kontrakan pada Kamis (13/11/2025) setelah dilacak melalui email gawai. 

Ringkasan Berita:
  • Korban berinisial DZ (16) sulit diperiksa karena berkebutuhan khusus.
  • Polisi sudah memeriksa pelapor, korban, saksi, dan terlapor JN.
  • Korban ditemukan di kontrakan setelah dilacak ibu melalui email gawai.
  •  

TRIBUNBEKASI.COM, BANTARGEBANG - Dugaan perkara bocah perempuan asal Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, berinisial DZ (16) yang menjadi korban kekejian seorang laki-laki dengan profesi kuli JN (29) masih berlanjut.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, menyampaikan bahwa penyidik kesulitan mendapatkan keterangan lengkap dari korban. DZ diketahui memiliki kebutuhan khusus sehingga belum dapat menjelaskan kronologi secara runtut.

"Untuk pelaku sampai saat ini masih satu orang. Karena korban berkebutuhan khusus, belum dapat menceritakan secara lengkap kronologi kejadian," ujar Braiel pada Selasa (18/11/2025).

Baca juga: KPK Telusuri Dugaan Kejanggalan Lahan Whoosh, Negara Dipaksa Beli Tanah Miliknya Sendiri

Baca juga: LBH Tegaskan Muhammad Hisyam Meninggal karena Perundungan Bukan Penyakit Bawaan

Baca juga: Operasi Zebra Jaya 2025 Bidik Motor Tanpa Pelat Nomor, Ternyata Kerap Dipakai Pelaku Begal

Meski begitu, penyelidikan tetap berjalan. Empat orang telah diperiksa, mulai dari pelapor, korban, saksi, hingga JN, pria berusia 29 tahun yang diduga sebagai pelaku.

Peristiwa memilukan ini dilaporkan keluarga DZ pada Kamis (13/11/2025). Saat itu, keluarga datang ke Polres Metro Bekasi Kota bersama anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, Anton.

Anton menuturkan bahwa sebelum dilaporkan hilang, DZ diketahui bermain di kawasan Polder Cimuning. Namun ia tidak pulang hingga lebih dari 24 jam, sehingga keluarga melapor ke Polsek Bantargebang.

Sembari menunggu tindak lanjut kepolisian, ibu korban berinisial RHO (43) mencoba melacak keberadaan putrinya melalui email yang terhubung dengan gawai DZ. Upaya ini membuahkan hasil.

DZ ditemukan di sebuah kontrakan di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang. Seorang satpam menjadi orang pertama yang melihat keberadaan korban.

"DZ ditemukan pertama oleh Satpam di kontrakan. JN diduga menyulik DZ lalu menyekap hingga tiga hari dan disetubuhi," jelas Anton.

RHO langsung memeluk putrinya begitu DZ ditemukan. Sementara JN yang berada di lokasi langsung diamankan dan dibawa ke Mapolres Metro Bekasi Kota.

"Pertama ditemui, kondisi DZ nampak trauma. Hari ini juga masih trauma. Tadi ketemu orang sedikit saja masih takut," ungkap Anton.

Ia berharap pelaku dihukum maksimal mengingat korban adalah anak yang harus dilindungi negara.

Pemeriksaan Sementara

Dalam pemeriksaan awal, JN diketahui berasal dari Pandegelang, Banten, dan bekerja sebagai kuli di Tempat Pembuangan Akhir. Ia bertugas melipat terpal truk sampah DKI Jakarta.

Anton menambahkan dugaan bahwa JN tidak bertindak sendirian. Ada indikasi satu pelaku lain yang turut membawa kabur korban dari Polder Cimuning. Namun sejauh ini baru JN yang berhasil diamankan.

"JN dan DZ tidak saling mengenal. Mereka bertemu ketika DZ berada di Polder Cimuning. Diduga ada satu pelaku lainnya, kuli juga, tapi yang baru dapat JN," tuturnya.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved