DPRD Kota Bekasi

DPRD Imbau Pabrik di Kota Bekasi Wajib Perhatikan Dampak Lingkungan dari Proses Pekerjaan

Jika pengelola pabrik mengabaikan dampak lingkungan, tentu akan sangat merugikan bagi warga yang hidup di sekitar pabrik.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Rendy Rutama Putra
PENCEMARAN UDARA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Yenny Kristianti saat ditemui di kawasan Jakasampurma, Kecamatam Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (19/11/2025).  

Muniroh menjelaskan hadirnya debu hitam tersebut kerap terjadi di setiap akhir tahun.

Lalu untuk waktu debu hitam itu kerap muncul yakni sekira pukul 16.00 WIB dan 20.00 WIB.

"Itu udah bertahun-tahun kejadianya, biasanya waktu sore, atau kalau malam dan pagi hari lantai hitam," jelasnya.

Muniroh menuturkan akibat peristiwa itu, seorang putranya yang duduk di bangku SMA kelas I mengalami penyakit pernapasan.

Baca juga: Diduga Jadi Sumber Pencemaran Udara di Medansatria, DPRD Kota Bekasi Panggil Pemilik Pabrik

Baca juga: DPRD Kota Bekasi Segera Panggil Dinas LH Terkait Pencemaran Udara di Medansatria

Selama proses penyembuhan, putranya itu diminta dokter untuk selalu menggunakan masker.

"Saya nyesek dada pernah, anak saya sekolah biasanya tidak gimana gimana, kata dokter jangan sampai kena kotoran debu, anak saya sakit itu izim sekolah udah dua hari," tuturnya.

Muniroh menuturkan hingga kini belum ada solusi dari pihak diduga pabrik dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi perihal permasalahan ini.

Ia pun berharap segera mungkin solusi dapat direalisasikan.

"Solusi belum ada dari pemerintah belum ada, perusahaan juga belum," tuturnya.

Dampak serupa dialami Sahanah (55) yang menyampaikan akibat peristiwa itu, ia terpaksa setiap hari di waktu sore hari perlu mengepel lantai dan menyapu.

Baca juga: Gedung DPR Jadi Cagar Budaya, Diusulkan Ganti Nama Jadi Kepak Garuda

Baca juga: Kerja Sama dengan Tiongkok, Rektor UI Prof Heri Hermansyah: Ada Pertukaran Dosen dan Mahasiswa

Sebab jika dibiarkan, debu hitam itu akan mampu bertebaran secara meluas, baik ke ruang tamu hingga kamar tidur.

Ke depannya ia berharap selain solusi, Pemkot Bekasi dapat turun langsung memperhatikan kondisi kesehatan warga dengan menggelar cek kesehatan pernapasan.

"Debunya kalau disapu banyak gitu, risih saya, kalau mau masuk ke kamar jadinya kotor, terus perlu bersihinnya setiap hari sore ngepel terus, capek," singkat Sahanah di lokasi, Rabu (19/11/2025). (maz/*)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved