Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Keluarga Mengaku Janggal, Pertanyakan Peran AKBP B

Selain itu, keluarga baru mendapatkan kabar kematian korban pada Senin petang, padahal DLL disebut meninggal pukul 05.30 WIB.

“Korban telanjang dan tergeletak di lantai tanpa alas. Itu juga janggal,” ujarnya.

Kasus ini semakin menarik perhatian publik setelah diketahui sosok yang pertama kali melaporkan kejadian adalah seorang polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi berinisial B.

AKBP B merupakan Kepala Subdirektorat Pengendalian Massa Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, telah membenarkan hal tersebut.

“Benar, AKBP B memang pamen di Dalmas,” katanya.

Keluarga juga terkejut ketika mengetahui AKBP B tercatat satu Kartu Keluarga dengan korban.

Menurut Tiwi, hal itu dilakukan agar korban bisa pindah domisili ke Kota Semarang.

“Kami baru tahu hari ini. Selama ini korban tidak pernah cerita,” ujarnya.

Namun AKBP B disebut sudah menikah dan tidak memiliki hubungan keluarga dengan korban.

Hal itu disampaikan Ketua Alumni Muda-mudi Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan.
Sebagai mantan mahasiswa bimbingan DLL, ia mengaku pernah mendengar cerita itu dari korban.

“Beliau lajang. Sementara polisi itu sudah berkeluarga,” katanya.

Jansen berharap kasus ini dibuka seterang-terangnya tanpa ada yang ditutupi.
“Kami berharap tidak ada kesan melindungi oknum atau institusi tertentu,” ujarnya.

Keluarga kini masih menunggu keputusan pihak yang berwenang di internal keluarga besar untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News