Berita Nasional

Kadin Ungkap Sektor Pariwisata Alami Kerugian Rp 10 Triliun Selama Pandemi Virus Corona

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, mengungkapkan data yang mengejutkan, bahwa selama pandemi virus corona sektor pariwisata rugi Rp 10 triliun.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan selama pandemi virus corona sektor pariwisata ambruk. 

Seiring dengan terkendalinya covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia akan membuka pariwisata Nusantara kembali dalam waktu dekat.

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan kepada seluruh pihak untuk mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, penerapan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability) diharapkannya dapat dipatuhi para pelaku usaha guna kepulihan sektor parekraf menyambut pariwisata era baru.

"Rumusnya dalam pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah satu, yaitu penanganan covid-19," papar Sandiaga Uno dalam talkshow virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertajuk 'Sektor Pariwisata Bersiap Bangkit, Prokes Covid 19 Tetap Diterapkan', Rabu (29/8/2021).

Baca juga: Operasi Penertiban Satpol PP Kota Bekasi Jangkau 27 PMKS 

Kesungguhan pemerintah dalam mengakhiri pandemi covid-19 dibuktikannya lewat penghargaan yang diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Global Tourism Forum.

Jokowi diungkapkannya mendapatkan penghargaan sebagai tokoh pariwisata dunia.

Alasannya, bukan karena Indonesia akan segera membuka sektor pariwisatanya, tetapi karena kewaspadaan serta penanganan covid-19 yang dinilai komunitas pariwisata dunia patut dicontoh oleh negara lain.

"Nah tentunya ini tidak boleh membuat kita jumawa, kita harus tetap berhati-hati dan saya melihat ada titik terang pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi lewat penerapan CHSE," ungkap Sandiaga Uno.

Pentingnya penerapan CHSE yang menjadi standar utama atau gold standart itu katanya akan disempurnakan lewat integrasi Aplikasi Peduli Lindungi.

Baca juga: Dikabarkan Sudah Meninggal Dunia, Roy Kiyoshi Meradang dan Ancam Melaporkan Penyebar Hoaks ke Polisi

Sehingga, tak hanya mengontrol kasus covid-19, lewat CHSE dan Aplikasi Peduli Lindungi juga diharapkan dapat menghadirkan rasa aman dan rasa nyaman bagi para wisatawan.

"CHSE adalah kerja bersama, semua berkolaborasi. Sebagai gold standart, sertifikasi ini akan diintegrasikan dengan Aplikasi Peduli Lindungi," ungkap Sandiaga Uno.

"Kita terus sosialisasikan kepada masyarakat lewat temen-temen PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan Asidewi (Asosiasi Desa Wisata Indonesia) sebagai garda terdepan," ujarnya berharap.

Bersamaan dengan hal tersebut, Kemenparekraf berkolaborasi dengan seluruh pihak kini tengah mengakselerasi vaksinasi covid-19.

Selanjutnya menyiapkan sejumlah skenario untuk pembukaan pariwisata, termasuk melakukan upskill dan reskill tenaga kerja pariwisata agar dapat menerapkan CHSE dalam kegiatan parekraf.

Baca juga: Kenapa Nomor NPWP Harus Diganti dengan NIK KTP? Begini Penjelasan Lengkap Dirjen Dukcapil Kemendagri

"Kita pantau situasi, karena Kemenkes mengabarkan akan ada varian covid-19 baru dan gelombang ketiga yang diyakini akan datang, jadi kita harus persiapkan diri jauh lebih baik," ungkap Sandiaga Uno.

"Apalagi kita akan membuka pariwisata untuk mancanegara ini harus kita lakukan dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan," jelasnya. (Tribunnews/Yanuar Riezqi Yovanda)

 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved