Berita Daerah

Dipegang Anies Baswedan, Ekonomi Jakarta Tumbuh Luar Biasa di Masa Pandemi Virus Corona

Gubernur DKI Anies Baswedan bisa tersenyum lebar di akhir tahun, sebab di saat ekonomi daerah lain sedang berat ibu kota justru tumbuh luar biasa.

Hasil tangkapan layar dari video akun Instagram resminya @aniesbaswedan  
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencatatkan prestasi besar di akhir jabatannya, yakni mampu membawa ekonomi ibu kota tumbuh luar biasa. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta optimistis pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota kembali naik hingga 6,1 persen pada akhir tahun 2022 ini.

Perbaikan ekonomi ini didasari oleh tingginya realisasi vaksinasi Covid-19 di Jakarta yang telah menembus 11 juta orang lebih.

“Ekonomi membaik setelah orang divaksin. Setelah mereka divaksin, mobilitas naik dan dampaknya transaksi juga naik,” ujar Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Onny Widjanarko.

Baca juga: Selebgram Ayu Thalia Terancam Tersangka karena Cemarkan Nama Baik Putra Ahok

Hal itu dikatakan Onny saat acara diseminasi laporan perekonomian Provinsi DKI Jakarta di Hotel Shangri-La Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (10/12/2021).

Acara itu digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.

Kata Onny, masyarakat tidak bisa selalu mengandalkan layanan e-commerce untuk menunjang kebutuhannya.

Meski harga yang ditawarkan mungkin jauh lebih murah dan bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19 melalui interaksi, namun adakalanya juga masyarakat menginginkan membeli secara langsung atau tatap muka.

Baca juga: Tips Cegah Serangan Penyakit di kala Musim Penghujan, Berikut Imbauan Pemprov DKI Jakarta

“Beli secara online kan terbatas meski harganya murah-murah, lagipula kalau beli langsung kemungkinan ada impulsive buying (beli barang tanpa terencana). Misalnya jalan ke pasar atau mal, niatnya beli 10 item namun yang dibeli 20 item,” ucapnya.

“Jadi, ekonomi itu asalnya dari transaksi, dan transaksi asalnya dari interaksi. Lalu interaksi itu akan meluas kalau ada mobilisasi, dan kalau tidak ya (transaksi) terbatas,” lanjutnya.

Dia menambahkan, rasa optimisme itu muncul karena melihat adanya perbaikan ekonomi secara keseluruhan baik di tingkat nasional maupun di tingkat Provinsi DKI Jakarta.

Ia mencontohkan pertumbuhan ekspor terjadi peningkatan.

Baca juga: Rakernas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan BAZNAS 2022 Hasilkan 17 Risalah 

“Ada permintaan ekspor, ya berarti kan ada pendapatan nanti. Kalau ekspor meningkat, pasti akan ada penambahan kapasitas," ujarnya.

"Penambahan kapasitas pasti ada beli mesin, butuh tenaga kerja, butuh berhubungan dengan perusahaan ini-itu karena terkait kan,” imbuh Onny.

Sebagai contoh sektor transportasi yang tengah dikerjakan Pemerintah DKI Jakarta melalui pembangunan stasiun kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Saat ini, PT MRT Jakarta sedang membangun jalur MRT yang baru, yaitu Fase 2 yang membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat.

Baca juga: Ita Rahma Pernah Mendapat Perlakuan Tak Senonoh: Diiming-imingi Lolos Casting jika Mau jadi Pacar

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved