Berita Kriminal

Kesal Disebut Tidak Mampu Beli Minuman Bermerek, Dua Pria Ini Aniaya Tetangganya dengan Botol Miras

Aksi penganiayaan dilakukan dua pria terhadap tetangganya dipicu lantaran pelaku yang tidak terima diejek tak mampu membeli minuman bermerek.

Editor: Panji Baskhara
Tribunnews.com
Foto Ilustrasi: Aksi penganiayaan dilakukan dua pria terhadap tetangganya dipicu lantaran pelaku yang tidak terima diejek tak mampu membeli minuman bermerek. 

TRIBUNBEKASI.COM - Insiden penganiayaan terjadi di Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Diketahui, dua pria nekat menganiaya tetangganya menggunakan botol minuman keras (miras) kosong.

Penganiayaan tersebut dipicu pelaku yang tidak terima diejek tak mampu membeli minuman bermerek.

Aksi penganiayaan itu terjadi pada Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Terekam Kamera CCTV, Pria Berkebutuhan Khusus Dianiaya di Pinggir Jalan, Videonya Viral di Medsos

Baca juga: Suami Cemburu Istri Diajak Liburan sama Bosnya, Lampiaskan Kekesalan Aniaya Anaknya Pakai Parang

Baca juga: Viral di Media Sosial, Wajah Wanita Ini Babak Belur Diduga Jadi Korban Penganiayaan Suaminya Sendiri

Kedua pelaku itu masing-masing Joko dan Paimo.

Hal itu dipicu ucapan korban, Andreas, yang mengatakan kepada sejumlah warga tidak mampu membeli minuman keras jenis red label.

Andreas juga menunjuk-nunjuk kepada salah satu tersangka, Paimo, bahwa dirinya adalah C**a Kere Cikirikik sebutan lokal yang berarti C**a tak mampu.

"Andreas nunjuk-nunjuk Paimo, katanya Paimo itu C**a kere cikirikik, mana mampu beli minuman keras itu," tutur seorang tersangka, Joko Rusmanto saat di Polrestabes Semarang, Rabu (5/1/2022).

Tak terima dengan ucapan tersebut, kemudian Andreas dipukul di bagian kepalanya oleh Paimo dan Joko memakai botol minuman yang sudah kosong.

Botol minuman yang dipukulkan berupa botol red label.

"Saya pukul pakai botol yang sudah kosong isinya," ucap Joko.

Andreas kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.

Setelah kejadian, sebetulnya Joko berupaya menyelesaikan kasus penganiyaan tersebut dengan cara kekeluargaan.

Mereka telah mendatangi rumah Andreas namun ditolak.

Berbeda dengan Joko yang gentlemen menghadapi kasus itu, Paimo memilih kabur entah kemana.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved