Demo Mahasiswa

Seorang Pengeroyok Aktivis Ade Armando Ternyata Tidak Tinggal di Klender, Alamat KTP Cuma Menumpang

Sementara itu terkait dengan pemilik rumah yang sekarang, masih mempunyai hubungan kerabat dikarenakan saudara dari almarhum ayahnya. 

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Dedy
Warta Kota/Miftahul Munir
Pegiat media sosial dan dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando bonyok dihajar massa di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) sore. 

Ade sudah terkapar tak berdaya sembari memegangi kepalanya, tapi massa semakin membringas terus melalukan pemukulan dan penganiayaan.

Meski Ade dijaga beberapa mahasiswa, tapi jumlahnya kalah banyak dengan pelaku penganiayaan yang menaruh rasa dendam.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran akui, saat anggotanya melakukan penyelamatan, massa terus menyerang dan menyasar aparat kepolisian.

Baca juga: Demo Mahasiswa Berujung Anarkis, Pintu Pagar Kantor DPRD Kota Bekasi Roboh, Polisi Kelimpungan

Baca juga: Antisipasi Pelajar Ikut Demo Mahasiswa, Sejumlah Truk di Jalan Harapan Indah Bekasi Diperiksa Polisi

Alhasil ada tujuh anggota polisi mengalami luka ringan akibat dilempari batu dan pemukulan.

"Ini ada gambar anggota yang melakukan evakuasi menolong Ade Armando," jelasnya.

Beruntung anggota lainnya berhasil mengambil situasi dengan menembakan gas air mata ke massa aksi.

Akhirnya massa mulai terpecah dan aparat kepolisian terus memukul mundur agar massa aksi meninggalkan lokasi.

BERITA VIDEO : PIHAK KEPOLISIAN PERIKSA BARANG BAWAAN PESERTA DEMONSTRASI

"Kami mengimbau mahasiswa segera kembali ke rumah tidak memblokir jalan tol dan tadi pukul 17.00 WIB situasi di depan DPR terkendali lalu lintas bisa berjalan dengan lancar," ucap Fadil.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran pastikan situsi di DKI Jakarta kondusif paska unjuk rasa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Senin (11/4/2022).

Jenderal bintang dua itu mengatakan, pihaknya terpaksa menembakan gas air mata demi menyelamatkan nyawa Ade Armando.

Karena pada saat itu ratusan massa mengepung dan menganiaya dosen Universitas Indonesia tersebut.

"Kami melakukan tindakan-tindakan penembakan gas air mata guna menyelamatkan nyawa saudara Ade Armando," katanya.

(Sumber : Warta Kota/ Junianto Hamonangan/jhs/Miftahul Munir/m26)

Sumber: Wartakota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved