Berita Bekasi

Sapi Bali Jadi Favorit Pilihan Warga Bekasi untuk Berkurban Di Tengah Kasus PMK, Ini Alasannya

Sapi Bali sendiri dianggap memiliki daging yang memiliki protein tinggi, serat daging lebih lembut, dan tulangnya lebih kecil.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Joko Supriyanto
Sapi Bali menjadi salah satu sapi favorit yang banyak dipesan konsumen dengan berbagai pertimbangan. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI SELATAN — Beberapa pedagang hewan kurban di Kota Bekasi terpaksa harus memilih asal hewan ternak yang akan dijual di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Hari Raya Idul Adha.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Ardi (35) Kepala pengelola kandang sapi di  Jalan Sersan Marjuki, Pekayon, Bekasi Selatan Kota Bekasi.

Ia mengaku saat ini memilih menjual sapi Bali dibandingkan jenis sapi lainnya untuk kurban.

"Tahun ini kita ambilnya itu khusus dari Bali. Kalau dari daerah lain kita nggak berani karena isu yang beredar saat ini seperti itu kan PMK itu nggak aman," kata Ardi ditemui, Kamis (16/6/2022).

Tahun-tahun sebelumnya, diungkapkan oleh Ardi ada banyak jenis sapi yang ia jual di tempat dirinya berjualan itu, mulai dari sapi Bali, Brahma, hingga Limosin.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pedagang Hewan Kurban Mulai Bermunculan di Kota Bekasi

Baca juga: Tercatat Ada 76 Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak di Kota Bekasi Jelang Hari Raya Idul Adha

Baca juga: Sebelum Membeli, Pahami Dulu Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Hanya saja untuk tahun ini dirinya lebih memilih menjual sapi Bali karena dianggap lebih aman.

"Kalo tahun lalu campur ada sapi Madura sapi putih dari Jawa sapi limosin juga dari Jawa Timur banyak bahkan ada juga sampai sapi kupang Ada tapi kalau sekarang kita nyediain untuk khusus Bali," katanya.

Diungkapkan oleh Ardi, sapi Bali saat ini menjadi favorit warga di tengah kasus PMK. Sudah banyak konsumen yang lebih memilih sapi Bali dibandingkan dengan sapi lainnya.

Apalagi sapi Bali sendiri dianggap memiliki daging yang memiliki protein tinggi dan serat daging lebih lembut.

"Bedanya ada di bagian daging yang pertama dan yang kedua itu dari tulangnya, biasanya kalo sapi bali tulangnya lebih kecil beda sama sapi Jawa," katanya.

Baca juga: Imbas Wabah PMK di Jawa Timur, Pengiriman Hewan Kurban Mengalami Keterlambatan

Baca juga: Pengiriman Jalur Laut Sebabkan Kenaikan Harga Hewan Kurban

Imbas dari sapi Bali menjadi favorit saat ini, harga penjualan sapi Bali pun juga mengalami kenaikan, meskipun ditengah kasus PMK.

Bahkan saat ini kenaikan harga berkisar 10 persen, dibandingkan tahun lalu.

"Tahu lalu itu itu di kisaran harga Rp 60 ribu perkilogramnya, sekarang udah mencapai sekitar Rp 68 ribu sampai Rp.70 ribu perkilogramnya. Sedangkan bobot sapi paling kecil itu diantara 230 kilogram," ucapnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved