Suharso Monoarfa Ternyata Sudah Lama Ingin Mundur dari Jabatannya Sebagai Ketua Umum PPP, Kenapa?

Sebelum ada keputusan, Suharso Monoarfa diketahui memang sudah berkeinginan mundur dari kursi nomor satu Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Editor: Panji Baskhara
Kompas.com/Acep Nazmudin
Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sudah berdasarkan dari hasil rapat pimpinan Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP)  Foto: Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa 

TRIBUNBEKASI,COM - Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Suharso Monoarfa diberhentikan sudah berdasarkan dari hasil rapat pimpinan Majelis Tinggi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) 

Sebelum ada keputusan, Suharso Monoarfa diketahui memang sudah berkeinginan mundur dari kursi nomor satu di partai berlambang ka'bah tersebut.

Arsul Sani, sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP, mengungkap, Suharso Monoarfa sebelumnya sudah melakukan komunikasi dengan eks ketua umum M Romahurmuziy alias Romy.

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Eksistensi Suharso Monoarfa Dinilai Mengancam Partai Persatuan Pembangunan

Baca juga: Disebut Melecehkan Ulama, Salim Kecam Isi Pidato Suharso Monoarfa: Tidak Pantas Bicara Seperti Itu

Baca juga: Viral Potongan Video Pidato Suharso Monoarfa, DPP PPP: Tidak Bermaksud Menyinggung Kyai dan Ulama

Suharso lanjut Arsul juga sudah berbicara empat mata dengan Mardiono sebelum dikukuhkan menjadi Plt Ketua Umum PPP.

"Beliau (Suharso) itu ingin (mundur) karena beliau (Suharso) sendiri kemarin waktu bicara baik dengan Pak Mardiono (Plt Ketum PPP) maupun dengan Pak Romy itu memang sudah ingin mengundurkan diri," kata Arsul saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, DPR, Senin (5/9/2022).

Selain keinginan pribadi Menteri PPN/Kepala Bappenas itu mundur dari jabatan ketua umum, Arsul sebut memang di internal partai kondisi sedang tegang.

Atas alasan-alasan tersebut, Mahkamah Tinggi PPP akhirnya menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) partai di Serang, Banten.

"Yang dikehendaki Majelis Partai agar ada pemberhentian, yang dikehendaki oleh Mukernas DPW, DPW itu ada realokasi reorganisasi, nah kan ketemunya sama," tutur Arsul.

Arsul Sani lalu memastikan tidak ada kerenggangan atau bahkan perpecahan di dalam kubu PPP usai Majelis Tinggi Partai memutuskan mengganti Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum Partai.

Arsul menegaskan, penggantian pucuk pimpinan PPP tersebut ditetapkan berdasarkan diskusi internal partai yang memang sudah lama dilakukan.Bukan atas adanya perpecahan antara para pengurus partai.

"Jadi jangan dibayangkan PPP pecah. PPP terbelah. InshaAllah tidak. Karena ini adalah hasil diskusi panjang di internal partai," kata Arsul.

Diskusi itu didasari karena, para kader dan pengurus PPP merasa kesatuan PPP di bawah kepemimpinan Suharso belum berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Hal itu didasari kata dia, karena Suharso juga turut menjabat sebagai Menteri Bappenas.

Sehingga tidak fokus merawat partai.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved