Berita Pendidikan
Pemkab Karawang Targetkan Tidak Ada Lagi Sekolah Roboh di 2023
Asep Junaedi menjelaskan, dari data yang dimilikinya ada 468 ruang kelas yang perlu diperbaiki per awal tahun 2022.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menargetkan pada tahun 2023 tidak ada lagi sekolah roboh.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang, Asep Junaedi, pada Kamis (27/10/2022).
Asep Junaedi menjelaskan, dari data yang dimilikinya ada 468 ruang kelas yang perlu diperbaiki per awal tahun 2022.
Untuk proses perbaikan dilakukan secara bertahap sejak awal tahun 2022 hingga ditargetkan nanti selesai pada 2023.
"Rinciannya total dari 468 ruangan yang kita selesaikan dianggaran APBD perubahan itu 162 ruangan, mungkin tersisa ada 304 diselesaikan pakai anggaran 2023," jelas Asep Junaedi.
BERITA VIDEO : SEKOLAH AMBRUK DI KARAWANG
Menurut Asep Junaedi, dari total keseluruhan ruang kelas bangunan akan layak dipakai kemungkinan ditahun 2024.
Walaupun, kata Asep Junaedi, pasti ada saja laporan baru terkait bangunan sekolah rusak, selain karena bangunan sudah tua, juga karena kondisi cuaca ektrem.
"Sekarang kan banyak sekolah berpotensi roboh dipicu dengan musim hujan dan angin besa. Saya sudah intruksikan kepada Kepala Sekolah ruang kelas yang berpotensi roboh agar gentengnya diturunkan semuanya, sehingga tidak ada lagi berita sekolah roboh dan kita perbaiki di tahun 2023," katanya.
Baca juga: Ponpes Attaqwa Putra Kirim Alumninya Lanjutkan Studi ke Turki dan Yaman
Baca juga: Bukannya Bawa Buku, Pelajar di Cikarang Simpan Batu dan Sajam di Tas Sekolah, Diduga Hendak Tawuran
Sebelumnya, sekolah roboh kembali terjadi di SDN Muarabaru 1, Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang pada pertengahan Oktober 2022 lalu.
Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut, namun para siswa harus mengungsi dan belajar di teras rumah warga.
Kemudian juga siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri Mekarmulya III, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang terpaksa belajar diteras sekolah karena sekolah roboh pada Agustus 2022 lalu.
Nyaris Roboh
Sementara itu keberadaan seluruh siswa dan guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri Mekarmulya III, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, memprihatinkan.
Bangunan sekolah yang nyaris roboh membuat guru, wali murid, dan murid was-was.

Mereka cemas suatu saat gedung sekolah tersebut roboh pada saat mereka belajar.
Untuk mengantisipasi kejadian itu, para murid kini belajar di teras sekolah.
Pantauan TribunBekasi.com, Selasa (23/8/2022), atap bangunan sekolah itu sudah tidak ada plafonnya.
Ada ruangan kelas yang sudah tidak ada genteng dan hanya tersisa kerangka kayu saja.
Baca juga: Ruang Sekolah Belum Juga Dibangun, Siswa SDN Medangasem 1 Karawang Duduk di Lantai di Hari Pertama
Baca juga: Ratusan Bangunan Sekolah Kondisi Rusak, Disdikpora Kabupaten Karawang Janji Perbaiki Secara Bertahap
Kondisi ruang belajar yang memperihatinkan dan murid yang belajar beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.
Para siswa juga menjalani proses belajar mengajar dengan beralaskan keramik tanpa meja dan kursi.
Kepala Sekolah SDN Mekarmulya III, Jayadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta kepada pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang untuk merenovasi sekolah, namun belum ada perbaikan sampai saat ini.
"Sudah, kita tahun 2018 lalu sudah melaporkan kepada Disdikpora dan mengajukan renovasi sekolah, tapi sampai saat ini belum diperbaiki juga," ujarnya, pada Selasa (23/8/2022).
Ia juga mengatakan dari pengajuan tersebut hanya baru dilakukan survei lapangan oleh pihak dinas.
"Ada, waktu tahun 2021 kemarin, ada orang survei melihat kondisi sekolah kita ini. Saya kira akan langsung ditangani ditahun itu, ternyata tidak," jelas dia.
Sehingga sampai sekarang belum ada tindakan apapun lagi. Tak hanya bangunan, pihaknya juga memperbaiki meja kursi sendiri, walaupun belum semua.
"Jadi pada masih ada yang belajar lesehan maupun diteras luar karena kondisi bangunannya," beber dia.
Dia mengungkapkan, sekolahnya memiliki 7 ruangan, hanya 4 ruangan saja yang masih layak digunakan, 3 ruangan lainnya rusak berat.
Baca juga: Merespon Maraknya Kasus Gagal Ginjal Akut, Dinkes Kota Bekasi Siapkan Tim Khusus
Baca juga: Naik Goceng, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Kamis Ini Jadi Rp 948.000 Per Gram, Ini Rinciannya
"Ya mau gimana lagi, kita yang bener-bener bisa digunakan untuk proses belajar mengajar hanya 3 ruangan saja, jadi anak-anak digabung belajarnya, itu pun kalau enggak hujan, kalau hujan kita kerepotan bocor sana-sini dan untuk ruang kantor kondisinya masih baik," ucapnya
Melihat kondisi sekolah dimana tempat ia berharap agat dapat segera dilakukan perbaikan.
Mengingat kekhawatiran atap bangunan roboh membuat para guru, siswa dan wali murid was-was.
"Kita minta segera dibenahi, khawatir anak-anak takut kenapa-kenapa, dilihat sendiri bangunannya bagaimana, kita sudah 3 tahun lebih bertahan seperti ini, menunggu kepastian renovasi. Jadi, mohon bantuan renovasinya, demi anak-anak kita bisa belajar dengan aman dan nyaman," pungkasnya.