Berita Karawang
Cegah Aksi Kekerasan di Sekolah, Ridwan Kamil Luncurkan Aplikasi Anti Bullying Akhir November 2022
Jadi kalau nanti ada siswa sekolah merasa dibully. Bingung curhat ke guru engga didenger ke teman apalagi bisa lapor ke aplikasi itu
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan istri Atalia Praratya Kamil melaksanakan Sarling (Siaran Keliling) Jawa Barat (Jabar) di SMAN 5 Karawang, pada Rabu (16/11/2022).
Dalam acara Sarling Jabar itu, Ridwan Kamil mengingatkan agar tidak ada tindakan bullying di sekolah.
"Mengingatkan yang utama sekolah tidak ada buli-buli," ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil kepada awak media.
Dia mengungkapkan, pada akhir bulan November 2022 akan meluncurkan aplikasi anti bullying.
BERITA VIDEO : KANG EMIL LUNCURKAN APLIKASI ANTI BULLYING
Sehingga, jika ada siswa sekolah merasa dibully dapat mengadukan ke aplikasi tersebut.
"Kami di akhir bulan akan melaunching aplikasi untuk anti bulllying. Jadi kalau nanti ada siswa sekolah merasa dibully. Bingung curhat ke guru engga didenger ke teman apalagi bisa lapor ke aplikasi itu," ucapnya.
Sehingga dari laporan itu, kata Kang Emil, bisa langsung diambil tindakan. Jangan dibiarkan sehingga menjadi viral.
Baca juga: Cegah Bullying, SMA Cenderawasih 1 Jakarta Lantik Tim Satuan Tugas Duta Anti Bullying
"Jangan nunggu viral dulu, ini sebuah upaya. Inilah sebuah sistem negara hadir kepada anak-anak sekolah di Jabar, sampai suatu hari tidak ada lagi bully-bullying yang meresahkan karena negara memfasilitasi laporan pengaduannya dengan sangat cepat melalui sistem di aplikasi," katanya.
Kang Emil juga menyampaikan, pada kegiatan Sarling Jabar di SMAN 5 Karawang juga melakukan deklarasi anti hoaks, anti radikalisme, dan sekolah ramah anak oleh siswa siswi SMA.
Dia ingin sekolah harus dirindukan dan menjadi zona yang sangat nyaman.
"Kedua juga tidak boleh ada berita bohong, itu hadir karena daya literasi rendah, main percaya aja dan lain sebagainya," katanya.
Kang Emil sorot dugaan pungli di SMAN 3 Kota Bekasi
Baru-baru ini Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyoroti dugaan pungutan liar yang terjadi di SMAN 3 Kota Bekasi. Ia mengunggah tangkapan layar rincian dana sumbangan di akun media sosial pribadinya.
Tertulis siswa yang duduk di kelas X diharapkan membayar Rp4,5 juta saat pertama kali masuk sekolah. Kemudian pihak sekolah juga menarik sumbangan sebesar Rp300 ribu per bulan hingga lulus kelas XII.