Berita Daerah

Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama Ungkap Pentingnya Sosok Kyai Kampung di Pedesaan

Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Witjaksono atau dikenal dengan sapaan Mas Witjak ungkap pentingnya sosok kyai kampung di pedesaan.

Editor: Panji Baskhara
Istimewa via TribunPantura.com
Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Witjaksono atau dikenal dengan sapaan Mas Witjak ungkap pentingnya sosok kyai kampung di pedesaan. 

Menuju ke ke pondok pesantren itu hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua.

Artis sekaligus pengacara muda, Mila Ayu Dewata Sari (Paling Kanan) dan rombongan datangi Pondok Pesantren Riyadul Jannah di Pakubumi, Kampung Mulyasari, Kecamatan  Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/1/2023). Di sana, wanita yang akrab disapa Mila Cheah, bersama Tim Witjaksono Foundation untuk berikan bantuan.
Artis sekaligus pengacara muda, Mila Ayu Dewata Sari (Paling Kanan) dan rombongan datangi Pondok Pesantren Riyadul Jannah di Pakubumi, Kampung Mulyasari, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (29/1/2023). Di sana, wanita yang akrab disapa Mila Cheah, bersama Tim Witjaksono Foundation untuk berikan bantuan. (Dok Istimewa)

 

Kemudian, dilanjut berjalan kaki selama 45-60 menit lantaran wilayahnya yang terjal.

"Medan terjal dan rusak parah, apalagi di musim penghujan jalan akan berubah jadi sangat licin dan  becek, sebaliknya Jika saat musim panas, debu beterbangan kemana-mana" ucap Mila Cheah.

Kata dia, sebagian besar penduduknya bekerja sebagai buruh tani harian yang hidup dalam garis kemiskinan, dengan penghasilan per hari sebesar Rp50.000.

"Mereka hidup di gubuk sederhana terbuat dari anyaman bambu." kata Mila Cheah.

Donasi

Mila Cheah menuju Pondok pesantren Riyadul jannah, tidak sendiri.

Mila Cheah ke Pondok pesantren Riyadul jannah itu bersama dengan Witjaksono Foundation.

Diakui Mila Cheah, pondok pesantren itu berbasis sosial yang berfokus ke anak-anak yatim yang kurang beruntung.

Seperti dhuafa dan berlatar belakang keterbatasan ekonomi (ekonomi dibawah rata-rata).

Disamping keterbatasan tersebut, para santri dan santriwati di pondok pesantren itu punya semangat belajar yang tinggi.

Pondok pesantren ini memiliki kurang lebih dari 100 santri dan santriwati yang didominasi dengan santriwati.

Sementara jumlah tenaga pendidik memiliki tiga orang (Ustaz) saja.

Adapun sistem pembelajaran di ponpes Riyadhul Jannah yaitu Salafi Ahlussunah Wal Jamaah dan dalami ilmu agama.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved