Info Pemilu

Suara Pilihan dari Generasi Z dan Y Membuat Nama Airlangga Hartarto Menguat Menjelang Pilpres 2024

Suara dari Generasi Z dan Generasi Y menjadi penyebab tingginya elektabilitas Airlangga Hartarto menjelang Pilpres 2024 mendatang.

Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Suara dari Generasi Z dan Generasi Y menjadi penyebab tingginya elektabilitas Airlangga Hartarto menjelang Pilpres 2024 mendatang. Foto: Airlangga Hartarto (Partai Golkar) 

Sedangkan, Prabowo Subianto menempati urutan kedua tingkat elektabilitas dengan keterpilihan 22,30 persen.

Keterpilihan Prabowo Subianto dipengaruhi peremajaan pada sistem alutsista yang berbasis teknologi.

Sebab Gen Z dan Y banyak memakai teknologi, sehingga sangat menyukainya dan punya harapan besar untuk bisa ikut berpartisipasi dalam memajukan teknologi alutsista.

Kemudian di urutan ketiga yang menjadi pilihan Gen Z dan Y, yakni Anies Baswedan yang dipilih sebanyak 10,6 persen.

Event Formula E dan pembangunan Stadion JIS membuat mereka memilih Anies Baswedan, serta faktor setelah dinyatakan sebagai capres oleh Partai Nasdem menjadi daya tarik bagi Gen Z dan Y.

Di urutan keempat ada nama Ganjar Pranowo dengan tingkat elektabilitas 9,2 persen. Lalu Puan Maharani 4,8 persen, Sandiaga Uno 3,1 persen, Moeldoko 2,5 persen, Erick Thohir 2,3 persen , Ridwan Kamil 2,1 persen, Muhaimin Iskandar 1,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 11,1 persen.

"Ketika Gen Z dan Y ditanyakan soal ketertarikannya pada topik politik di Indonesia, kebanyakan menjawab topik tersebut biasa saja 61,5 persen, dan sebanyak 9,8 persen menjawab menarik, 7,6 persen sangat menarik, dan selebihnya 21,1 tidak memberikan jawaban," jelas Alamsyah.

Dari hasil survei juga diketahui jika sebagian besar Gen Z dan Y, yaitu 90,3 persen, menyatakan tidak aktif jadi anggota dan pendukung aktif partai politik, 2,4 persen aktif menjadi anggota dan pendukung aktif, dan 7,3 persen tidak menjawab.

Meski partisipasi politik Gen Z dan Y pada partai politik secara umum cenderung rendah, namun mayoritas atau 80,1 persen mengaku akan memberikan suara mereka pada saat Pemilu dan Pilpres digelar, sebanyak 13,3 persen tidak akan ikut berpartisipasi, dan 6,6 persen pikir-pikir dulu.

Hampir semua partai politik peserta Pemilu 2019 telah dikenal oleh Gen Z dan Y.

Meski begitu, tingkat awareness mereka berbeda terhadap masing-masing parpol. Parpol yang saat ini paling dikenal oleh Gen Z dan Y merupakan partai lama.

Lima parpol paling dikenal yakni Partai Golkar 94,7 persen, PDI Perjuangan 90,6 persen, Partai Gerindra 81,9 persen, Demokrat 77,6 persen, dan PKB 76,2 persen.

"Tingkat top of mind awareness Generasi Z dan Y berbeda terhadap masing-masing partai politik. Hal ini tampaknya berpengaruh terhadap tingkat elektabilitas parpol saat ditanya jika pemilu digelar hari ini parpol mana yang akan dipilih," ujarnya.

Jika pemilu digelar hari ini, lima parpol teratas pilihan spontan dari Gen Z dan Y, yakni:

- Golkar 16,10 persen

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved