Berita Karawang

Pembangunan Tiga Jembatan Penghubung di Karawang Segera Dilanjutkan, Total Anggaran Rp 15,5 Miliar

Tiga jembatan penghubung tersebut dibangun bertujuan untuk menghubungkan antar wilayah dan memangkas jarak tempuh pengendara.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Jembatan Walahar, salah satu dari tiga jembatan penghubung di Kabupaten Karawang yang akan dikerjakan kembali pembangunannya tahun 2023 ini. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Tiga jembatan penghubung di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat bakal segera dibangun pada tahun 2023 ini.

Tiga jembatan penghubung tersebut dibangun bertujuan untuk menghubungkan antar wilayah dan memangkas jarak tempuh pengendara.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, pembangunan tiga jembatan itu yang pertama ialah jembatan Walahar.

Jembatan Walahar dibangun untuk mengatasi kemacetan di jalur tersebut dan menghubungkan Desa Walahar, Kecamatan Klari dengan Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel.

Jembatan Walahar ini sendiri akan melintang sepanjang 130 meter dengan lebar 7 meter dan dibangun melalui bantuan keuangan provinsi sebesar Rp 51 miliar.

BERITA VIDEO: PEMBANGUNAN JEMBATAN WALAHAR KARAWANG SEGERA DILANJUTKAN PADA 2023

"Di tahap pertama sudah dibangun Rp 15 Miliar dan akan dilanjutkan tahap kedua sebesar Rp 36 Miliar. Untuk kami pembebasan lahan saja dengan pembiayaannya oleh APBD II sebesar Rp 3,5 miliar," beber dia.

Selain jembatan Walahar, kata Cellica Nurrachadiana, pihaknya juga membangun dua jembatan lainnya.

Kedua adalah jembatan Cigunungsari Pangkalan, yang bakal mendapat alokasi dana Rp 6 Miliar dengan spesifikasi panjang 40 meter dan lebar jalan 7 meter.

Baca juga: BREAKING NEWS: Misteri Wanita Dalam Karung di Kolong Tol Cibitung-Cilincing Terkuak, Ini Pembunuhnya

Baca juga: Kendarai Mobil Masing-Masing, Natasha Rizki dan Desta Hadiri Sidang Cerai Perdana

Ketiga adalah Jembatan Tirtamulya arah Ciselang yang juga dibangun dengan anggaran Rp 6 Miliar dengan spesifikasi panjang 45 meter lebar 5 meter.

"Kami menyadari semakin baik infrastruktur jalan dan jembatan di Karawang akan membuat angkutan orang dan barang kian lancar, membuat iklim investasi kita kian kompetitif karena bisa memotong biaya transportasi, serta mendorong lahirnya titik-titik baru ekonomi daerah," tandasnya. 

Mangkrak Tiga Tahun

Sebelumnya diberitakan bahwa pembangunan Jembatan Walahar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat kembali dilanjutkan setelah mangkrak selama tiga tahun.

Untuk diketahui, jembatan walahar itu dibangun menggunakan bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2019.

"Warga Karawang, Insya Allah tak lama lagi, jembatan yang melintang di atas Bendungan Walahar akan segera dilanjutkan kembali pengerjaannya bulan depan sehingga akhir tahun InsyaAllah sudah bisa efektif digunakan masyarakat," kata Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana saat meninjau lokasi pada Senin (29/5/2023).

Cellica Nurrachadiana bersama Kepala Dinas PUPR Karawang Dedi Achdiat, Kepala Bappeda Dindin Rachmady serta Camat Ciampel, Agus Sugiono meninjau langsung progres pembangunan tahap kedua yang akan segera dilanjutkan bulan depan.

Baca juga: Turun Rp 1.000 Per Gram, Ini Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Senin Ini, Simak Rinciannya

Baca juga: Sidang Mediasi Gagal, Desta dan Natasha Rizki Sepakat Bercerai

Jembatan Walahar dibangun untuk mengatasi kemacetan di jalur tersebut dan menghubungkan Desa Walahar, Kecamatan Klari dengan Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel.

"Jembatan Walahar ini sendiri akan melintang sepanjang 130 meter dengan lebar 7 meter dan dibangun melalui bantuan keuangan provinsi sebesar Rp 51 miliar. Di tahap pertama sudah dibangun Rp 15 Miliar dan akan dilanjutkan tahap kedua sebesar Rp 36 Miliar," beber dia.

Ia menambahkan, saat ini tim PUPR sedang mempersiapkan pembebasan lahan untuk pembuatan jalan oprit sepanjang 150 meter.

Pembebasan ini meliputi 12 bidang milik PJT II, 5 bidang hak milik dan 13 makam.

Baca juga: Kabupaten Bekasi Marak Pembuangan Bayi, Ditemukan Empat Kasus Dalam Sebulan, Dua Diantaranya Tewas

Baca juga: Sepasang Kekasih di Bekasi Ditangkap Usai 20 Kali Bobol Rumah Kosong

Dalam pembebasan ini pihaknya melibatkan tim Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) untuk menilai secara independen dan layak bagi warga dan pembiayaannya oleh APBD II sebesar Rp 3,5 miliar.

"Jika tak ada halangan, kami targetkan akhir tahun ini jembatan tersebut sudah jadi dan bisa  digunakan oleh masyarakat terutama para pekerja yang berasal dari Klari menuju kawasan industri Ciampel," ungkapnya.

Akses Warga

Sebelumnya diberitakan bahwa sejumlah warga meminta agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan jembatan Walahar, Kabupaten Karawang.

Jembatan itu dinilai sangat penting karena menjadi akses warga, baik dari daerah Kecamatan Ciampel ke Walahar Klari maupun sebaliknya.

Saat ini akses warga hanya mengandalkan Jalan Bendungan Walahar yang luasnya hanya cukup satu kendaraan mobil saja.

"Iya ditunggu pembangunan jembatan walahar. Sekarang pakai jembatan bendungan tapi kan sempit jadinya sering terjebak macet," kata Nugraha, pada Jumat (8/7/2022).

Pembangunan Jembatan Walahar itu sangat penting karena bakal menunjang aktivitas warga.

Baca juga: Dear Warga Bekasi! Bersiaplah, Pemkab Segera Sediakan 3.000 Lowongan Kerja 

Baca juga: Gubernur Anies Baswedan Ubah Urutan Prioritas Transportasi di Jakarta, Utamakan Trotoar

Apalagi sekarang ini penduduk sudah mulai padat.

"Mana enggak jadi-jadi jembatannya, yang ada hanya batu pondasinya saja. Harus segera diselesaikan," imbuh dia.

Iis (39), salah satu warga Kecamatan Ciampel mengatakan, selama ini sangat menanti rampungnya pembangunan Jembatan Walahar.

Sebab, jembatan ini sangat penting menjadi akses menuju ke kawasan industri Surya Cipta.

"Ini kan akses penting, orang-orang mau ke kawasan pasti lewat sini. Apalagi khususnya mereka yang pakai mobil," jelas dia.

Baca juga: Cahya Supriadi Kiper Timnas Indonesia U-19 Kelahiran Karawang yang Bikin Bangga

Baca juga: Jakarta Sebagai Kota Global, CEO Titipku Henri Suhardja Mendorong Pedagang dan UMKM Melek Digital 

Pantauan di lokasi, pembangunan jembatan baru berdiri tiang pondasi di dua ujung jalan dan juga ditengah aliran sungai.

Kemudian, akses bukaan jalan menuju jembatan itu juga sudah terbuka walaupun masih tanah merah.

Sementara itu, Sekretaris Desa Walahar Oyon mengungkapkan, pada saat kegiatan Musrenbang Kecamatan Klari beberapa waktu lalu, persoalan tersebut sempat dibahas oleh Dinas PUPR dan akan ditindaklanjuti tahun 2023 mendatang.

Anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan jembatan itu juga berasal dari provinsi dan kabupaten.

“Kita lihat saja nanti, karena memang benar, banyak warga yang menanyakan tindak lanjut ini,” pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved