Berita Bekasi

Hadir di Bekasi, UAS Imbau Jemaah Tak Takut Tinggalkan Pekerjaan yang Mengandung RIba

Sekitar 20 ribu jemaah tampak mendatangi lokasi acara untuk mendengarkan nasehat dari para pendakwah.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Ustadz Abdul Somad (UAS) saat hendak tampil dalam Milad Qori Apparel ke-5 di Sirkuit Reka Vida, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/6/2023).  

TRIBUNBEKASI.COM — Ustadz Abdul Somad (UAS) hadir dalam peringatan Milad Qori Apparel ke-5 di sirkuit Reka Vida di Jalan Alun-Alun Selatan, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Minggu (4/6/2023).

Sekitar 20 ribu jemaah tampak mendatangi lokasi acara untuk mendengarkan nasehat dari para pendakwah.

Selain UAS, hadir pula sejumlah pendakwah lainnya, di antaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Komisi Dakwah KH. Cholil Nafis, Habib Baghir bin Alwi bin Yahya, Habib Ali Alkaf, Habib Hanif bin Abdurrahman Al-Athos dan Habib Muhammad Vadaq.

Di hadapan ribuan jemaah, UAS mengatakan bahwa Allah SWT akan membuka banyak jalan penuh berkah yang mampu menghasilkan rezeki, saat kita mau meninggalkan pekerjaan yang kurang baik.

UAS menjelaskan bahwa Allah SWT selalu mendengarkan permintaan hamba-Nya yang mau berikhtiar di jalan yang baik dan memiliki niat mulia.

Baca juga: Curi Uang dan Mobil Teman Kencan, Waria Ini Dibekuk Polisi

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Selasa 6 Juni 2023

Hal ini ia sampaikan saat mendengar kisah hijrahnya sekumpulan pemuda yang memutuskan resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan lama mereka yang terkait riba dan membuka usaha baju muslim Qori.

Perlu diketahui, makna riba dalam Al-Qur'an adalah pengambilan suatu tambahan yang dilakukan tanpa adanya transaksi maupun penyeimbang yang dibenarkan syariah.

Menurutnya, meninggalkan pekerjaan yang kurang baik dan beralih mencari pekerjaan yang baik sangat dianjurkan.

UAS pun menegaskan agar siapapun jangan takut untuk melepaskan pekerjaan yang kurang baik, karena Allah SWT akan memberikan pekerjaan lainnya yang lebih berkah.

"Mendengar cerita dari sejarah Qori, sekelompok pemuda yang ingin hijrah, resign dari pekerjaannya yang mengandung riba lalu kemudian sepakat membentuk usaha baju muslim, Allah beri jalannya," kata UAS, dalam Milad Qori Apparel ke-5 di sirkuit Reka Vida, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (4/6/2023).

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi Selasa, 6 Juni 2023, di Dua Lokasi Satpas, Simak Syaratnya

Baca juga: SIM Keliling Karawang, Selasa 6 Juni 2023, di Yogya Grand Karawang Hingga Pukul 15.00 WIB

Ulama yang memiliki 7,4 juta pengikut di Instagram itu menekankan bahwa para pemuda ini pun terbukti hingga kini masih bisa mendapatkan pemasukan, meskipun bukan dari gaji bulanan yang sebelumnya mereka terima saat masih melakukan pekerjaan kurang baik itu.

UAS menyebut bahwa saat ini bukti bahwa para pemuda ini bisa bangkit dan memperoleh rezeki dari jalan yang baik pun telah ditunjukkan melalui usaha pakaian yang mereka dirikan.

"Kalian tetap akan bisa hidup tanpa bersandar pada gaji bulanan, lalu setelah lima tahun kita saksikan bersama Qori kini berdiri hebat," jelas UAS.

Sebagai seorang pendakwah yang selalu tampil di hadapan umat, ia menekankan bahwa penting bagi seorang Muslim untuk berpenampilan rapih, bersih dan indah.

Kebiasaan ini dapat ditampilkan dalam keseharian, baik di dalam rumah maupun luar rumah.

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Selasa 6 Juni 2023 di Polsek Bantargebang Hingga Pukul 10.00 WIB

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Uniflex Kemasindah di Cikarang Selatan Tawarkan Posisi Staf PPIC

Seperti apa yang ia tunjukkan di hadapan tamu yang hadir dalam Milad Qori Apparel, ia tampak mengenakan baju koko berwarna putih dan celana hitam.

"Sebagai muslim, sunnah untuk berpakaian rapih di manapun, apalagi bisa sambil gaya juga, dilihat orang juga enak. Makanya saya pakai Qori, karena saya laki-laki, kalau perempuan pakai Qoriah," papar UAS.

Melakukan mix and match busana yang hendak dikenakan pun, kata dia, harus sesuai dengan sikap yang ditampilkan.

Jika cara berpakaian sudah baik, maka perilakunya tentunya harus baik pula.

Namun ia menyoroti adanya sebagian orang yang memiliki sikap yang justru bertolak belakang dengan apa yang dikenakan, sehingga pakaiannya terkesan hanya seperti 'kedok' saja.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemkab Karawang Cek Kesehatan Hewan Kurban Mulai H-12

Baca juga: Wamendagri Tekankan Perlunya Penguatan SDM Unggul di Provinsi Papua, Papua Barat, dan DOB

"Jangan ada dusta di antara kita, jangan kalian berpakaian sesuai syariat, tapi ternyata hanya untuk kedok agar terlihat alim. Makanya jangan heran kalau banyak terdakwa dan tersangka pakai kopiah mendadak di televisi," pungkas UAS.

Ketua Panitia sekaligus Founder Qori, Agung Kurnia Putra menjelaskan bahwa persiapan acara ini hanya dilakukan sekitar 10 hari, hal itu karena ia baru mendapatkan konfirmasi kehadiran dari (UAS) pada saat itu.

"Acaranya termasuk dadakan, kami memang ingin merayakan milad kami, tapi kami tidak ekspektasi kalau jadi sebesar ini. Total persiapan kami hanya 10 hari," jelas Agung. (Tribunnews/Fitri Wulandari)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved