Pasien Obesitas

Dirawat 14 Hari, Fajri Pasien Obesitas Akhirnya Meninggal Dunia, Ini Kata Pihak RSCM

Menurut Renan Sukmawan, semua upaya telah dilakukan oleh tim di RSCM untuk menyelamatkan MF, baik dari segi medis maupun non medis.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ichwan Chasani
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelayanan Operasional, Dokter Renan Sukmawan saat memberikan keterangan di Gedung A RSCM, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023). 

Disebutkan juga, peredaran darah Fajri tidak mengalir normal sehinggga menimbulkan gumpalan-gumpalan di kaki, betis dan lainnya. 

Baca juga: Berniat Open BO, Seorang Pria Malah Jadi Korban Perampokan

Baca juga: KPK Minta Bantuan PPATK Telusuri Transaksi Uang Pungli Rp4 Miliar di Rutan KPK

"Ini yang harus kita bereskan dulu. Sudah terlalu lama tidak bergerak pasti permasalahannya selain luka-luka yaitu sirkulasi tubuhnya itu menimbulkan ada gumpalan darah," terang Lies Dina Astuti.

Nantinya, setelah kondisi Muhammad Fajri stabil maka RSCM bakal memberikan tindakan untuk menurunkan berat badannya.

Terlebih kini, Muhammad Fajri bernafas harus dibantu oleh ventilator dan tidak mungkin dilepas.

"Kami sedang berpikir untuk penanggulangan kegemukan dengan teknologi lebih canggih, apakah dengan operasi lambung atau ususnya," lanjut dia.

Kondisi Langka

Dokter Spesiali Gizi dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK. menyebut, kasus Fajri tergolong langka.

Baca juga: Ancam Korban Pakai Gunting, Pelaku Begal Tewas Dikeroyok Massa saat Beraksi di Mangunjaya

Baca juga: BREAKING NEWS: Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas dengan Luka Tusukan, Diduga Korban Pembunuhan

Lantaran tidak umumnya ukuran tubuh untuk seseorang dewasa.

Nurul Mutu Manikam memaparkan, pada seseorang yang obesitas atau gemuk itu terjadi gangguan respons rasa kenyang dan lapar. 

Karena itu, mekanisme kenyang menjadi lebih berkurang sehingga inginnya makan terus.

"Ini sebetulnya cukup langka karena sangat besar ya jadi tidak umum bentuk tubuhnya. Jadi sebetulnya manusia itu punya respons utk menjaga rasa kenyang dan laparnya itu tetap seimbang. Namun tampaknya karena pasien ini juga tidak banyak bergerak karena kondisinya sehingga makin banyak deposit lemak atau timbunan lemak yang tertumpuk di tubuhnya," ujar Nurul. (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah; Tribunnews.com/Rina Ayu)

Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved