Berita Karawang

Kurangi Volume Sampah di TPA, Warga Karawang Diajak Lakukan Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah tingkat rumah tangga sangat penting guna mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Warga Dusun Kalen Kalong, Desa Sumberjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat diberikan pelatihan pengolahan sampah tingkat rumah tangga. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Warga Dusun Kalen Kalong, Desa Sumberjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat diberikan pelatihan pengolahan sampah tingkat rumah tangga.

Pengolahan sampah tingkat rumah tangga sangat penting guna mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Kita harus bisa mengurangi sampah yang dibakar. Caranya, dengan memilah mana sampah yang organik dan anorganik dan mengolahnya secara terpisah," kata Koordinator Unit Pengelolaan Sampah Organik, Waste4Change, Khairunnisa Yusmalina Humaam,  Selasa (26/9/2023).

Dia menerangkan, pihaknya memberikan pelatihan pengolahan sampah yang tepat dengan konsep kumpul, pilah, angkut dan buang.

Khusus untuk sampah organik, daripada ditimbun, bisa dikumpulkan di lubang biopori. Tujuannya, agar bisa diambil sebagai pupuk kompos.

Baca juga: Skinproof Bangun Komunitas untuk Tingkatkan Loyalitas Pelanggan

Baca juga: Datangi Mabes Polri, Cupi Cupita Bungkam Diduga Diperiksa Kasus Judi Online

"Jadi kita tahu rata-rata kondisi TPA ini seperti apa. Maka penting pengolahan sampah rumah tangga," jelas dia.

Dia menerangkan, sumur biopori sendiri adalah lubang silindris sedalam 30-100 cm yang diperkokoh dengan pipa PVC yang dilubangi di sampingnya.

"Dengan adanya biopori, luas area penyerapan bertambah, mencegah banjir kala hujan. Kalau ada hujan, langsung masuk ke yang paling bawah. Resapan dibantu sampah organik," kata dia.

Kegiatan itu dilaksanakan kerjasama antara warga sekitar dengan Waste4Change organisasi yang peduli pada pengelolaan sampah bertanggung jawab bersama PT HM Sampoerna.

Secara terpisah, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian acara guna memeringati Hari Bersih-Bersih Sedunia 2023.

Baca juga: Cara Baru Jual Beli Produk yang Aman di TribunJualBeli.com, Lewat Fitur Mulai Jualan, Ini Caranya

Baca juga: Ziva Magnolya Bersyukur Keinginan Masa Kecilnya untuk Jadi Penyanyi Bisa Terwujud

Selain memberikan pelatihan, Sampoerna juga memberikan bantuan 40 alat sumur biopori untuk dipasang di sekitar pemukiman warga Desa Sumberjaya, serta bibit mangrove untuk ditanam di area desa yang berdekatan dengan wilayah pesisir.

"Kami harap warga bisa dapat manfaat dari pelatihan pengelolaan sampah yang baik dan bantuan sumur biopori ini," katanya.

Selain di Desa Sumberjaya, Sampoerna juga memberikan bantuan alat sumur biopori kepada para warga di Desa Sukaluyu dan Desa Puseurjaya.

Tak hanya itu, Sampoerna, bekerja sama dengan mitra tanggung jawab sosial perusahaan, juga memberikan pelatihan pengolahan sampah di Hutan Cempaka serta Desa Wisata Edelweiss di Kabupaten Pasuruan.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved