Berita Karawang

Jadi Masalah Dunia, NasDem Gelar Deteksi Dini TBC di Karawang, Target 5.000 Warga

Ia menyebutkan, screening deteksi dini tuberculosis dilakukan agar masyarakat Karawang bisa sadar terhadap penyakit menular ini.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
DETEKSI DINI TBC --- Partai Nasional Demokrat (NasDem) menggelar bakti sosial (baksos) cek kesehatan gratis khusus deteksi dini tuberculosis (TBC) di Desa Pisang Sambo, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang pada Sabtu (15/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Partai NasDem menggelar baksos pemeriksaan kesehatan gratis untuk deteksi dini TBC di Karawang dengan target awal 300 warga dan total 5.000 sampel se-Kabupaten.
  • Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya TBC yang masih kurang diperhatikan meski sangat menular.
  • Screening dilakukan bersama RSUD Jatisari dan Puskesmas Tirtajaya melalui lima pos pemeriksaan hingga hasil tes dahak 3×24 jam.

 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG --- Partai Nasional Demokrat (NasDem) menggelar bakti sosial (baksos) cek kesehatan gratis khusus deteksi dini tuberculosis (TBC) bagi masyarakat Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (15/11/2025).

Baksos pemeriksaan TBC itu dilakukan karena kasus TBC di Indonesia urutan kedua di dunia. TBC ini juga menjadi persoalan kesehatan dunia.

Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustofa menyampaikan, kegiatan ini bertajuk Bakti Sosial NasDem Peduli Karawang Bebas Tuberculosis 2030.

Pemeriksaan TBC ini diawali pelaksanaan di Desa Pisang Sambo, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Targetnya 300 warga setempat di wilayah Tirtajaya dapat mengikuti deteksi dini TBC.

Baca juga: Baru Sembuh 4 Hari, Penderita TBC Kambuh Lagi, Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Toilet Mal

"Hari ini 300, tapi target kita di Karawang sekitar 5 ribu sampel merata di seluruh kecamatan, kita panjang waktunya, mungkin bisa satu bulan," kata Saan.

Menurutnya, baksos pendeteksian dini TBC menjadi yang pertama pada momen HUT NasDem maupun pada kegiatan partai politik lainnya.

Ia menyebutkan, screening deteksi dini tuberculosis dilakukan agar masyarakat Karawang bisa sadar terhadap penyakit menular ini.

Sebab seringkali, kata dia, masyarakat menyepelekan kondisi batuk hingga enggan memeriksakannya ke fasyankes terdekat.

"Tbc ini selain menular, orang tidak terlalu aware. Kita ingin sekaligus edukasi kepada masyarakat bahwa TBC ini penyakit yang serius untuk kita tangani," ujarnya.

Dalam hal ini, pihaknya bekerjasama dengan RSUD Jatisari, Puskesmas Tirtajaya serta melibatkan kader untuk menjaring masyarakat agar mau melakukan screening.

Direktur Utama RSUD Jatisari, dr. Hj. Anisah, M.Epid., M.M.FISQua menerangkan, screening deteksi dini tbc ini terbagi menjadi 5 pos: pos pertama registrasi, pos dua screening kesehatan secara rinci oleh nakes, pos tiga ronsen untuk melihat apakah positif TBC atau negatif, pos empat diagnosa langsung oleh dokter berdasarkan hasil ronsen dilanjutkan dengan tes dahak, dan terakhir data diagnosis diinput warga tinggal menunggu hasil dahak dalam kurun waktu 3x24 jam.

"Jadi kalau positif itu kewenangan Puskemas, kalau positif udah ada komplikasi baru ke rumah sakit. Kita juga sasar kontak serumah, jadi keluarganya yang ada TBC kita periksa, harus di follow up terus, takutnya positif," katanya. (maz)

 Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News   

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved