Berita Regional
BPBD Jawa Barat Kerahkan Semua Peralatan, Gelar Simulasi Penyelamatan Kebencanaan
Dalam kegiatan simulai penyelamatan kebencanaan tersebut, terdapat simulasi vertical rescue, water rescue, dan urban rescue.
"Alat-alat ini harus sigap, kami ketahui secara fungsi, itu harus bisa digunakan. Jadi yang pertama kita harus tahu dulu peralatan itu berfungsi atau tidak, kedua secara operasional itu bisa dimanfaatkan atau tidak, " ujar hadi di sela kegiatan simulasi di Soreang.
Hadi menjelaskan, kaitan dengan simulasi, bagaimana tim BPBD dan rekan-rekan dari Pusdalops mengoperasikan di lapangan karena kan alat-alat ini dioperasikannya pada saat penanggulangan bencana.
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Rumah Sakit Mandaya Karawang Tawarkan Posisi Perawat Hemodialisa
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Oneject Indonesia di Kawasan KITIC Butuh Engineering Staff
"Sehingga simulasi dilakukan supaya tidak terjadi kekakuan pada saat diperlukan untuk mengoperasikan itu semua, dapat dipahami oleh setiap tim, yang memang terlibat dalam penanggulangan bencana," kata Hadi.
Lebih lanjut dikatakan, dalam kegiatan simulasi peralatan yang diujicobakan berupa peralatan untuk urban sar, vertical rescue dan water rescue.
"Agar diketahui secara fungsi apa bisa dimanfaatkan apa tidak, dan bisa di operasionalkan oleh para petugas atau tidak, itu kan yang penting," ujar Hadi.
Dengan begitu, kata Hadi, bisa diketahui seoptimal apa ketika digunakan, apakah cocok atau tidak, hingga terdapat bahan evaluasi.
"Kalau memang ada kekurangan, dan ada yang harus diperbaiki, ya kita diperbaiki, karena harus dipahami peralatan ini secara waktu harus dilakukan monitoring atau evaluasi, " ucapnya.
Baca juga: Jika Temukan Pelanggaran Pemilu 2024 di Karawang, Begini Cara Lapor ke Bawaslu
Baca juga: Pemkab Bekasi Bentuk Satgas Netralitas ASN untuk Pemilu 2024
Sementara, Penata Bencana Ahli Muda, Usep, menjelaskan, alat yang digunakan untuk hari ini, akan ditindak lanjuti sebagai evaluasi apa yang menjadi kekurangan.
"Sebab dalam melakukan evakuasi perlu ada percepatan, artinya tidak bisa mencoba, misal bensin baru diisi, mesin pas sudah nyala harus diuji berapa kali baru dilakukan, jangan sampai seperti itu karena itu harus dipercepat karena berlomba dengan waktu," kata Usep.
Dalam simulasi rescue, kata Usep, terdapat 25 orang personel yang terlibat, dan Tim Data Informasi ada 5 orang yang terlibat.
"Semua masing-masing punya tugas saling berkolaborasi dalam kegiatan simulasi, agar outputnya bisa menjadi catatan dan evaluasi, " ucapnya. (*/dip)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Ba
simulasi penyelamatan kebencanaa
BPBD Jawa Barat
Peranata Humas Ahli Muda
Hadi Rahmat
Festival Musik Berakhir Rusuh, Penyelenggara Sebar Foto Pria Ini yang Diduga Jadi Biang Kerok |
![]() |
---|
Dua Hari Tak Kelihatan Keluar Rumah, Pria Paruh Baya Ini Ditemukan Membusuk |
![]() |
---|
Rayakan HUT ke-25, Milenial PNM Berbagi Asa Bersama Siswa-Siswi SLB Rawinala |
![]() |
---|
Danone Serahkan Donasi Kemanusiaan Lagi bagi Korban Gempa di Bawean Melalui LAZISNU |
![]() |
---|
Viral Anak Hilang Misterius Diduga Diculik Kalong Wewe, Ketemu Usai Warga Bunyikan Peralatan Dapur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.