Warga Karawang Keracunan Gas

Ratusan Warga Karawang Keracunan Gas, Ini Penjelasan Manajemen PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills

Public Affair PT Pindo Deli Pulp and Paper, Adil Teguh menjelaskan kejadian itu diakibatkan terbukanya valve pada Chlorine Storage di atas standar.

|
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Ilustrasi - Suasana PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 terkait insiden kebocoran gas yang menyebabkan ratusan warga dirawat di rumah sakit. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Ratusan warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang mengalami keracunan gas, Sabtu malam, 20 Januari 2024.

Warga keracunan caustic soda dari pabrik kertas milik PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills.

Terkait hal itu, manajemen PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills membenarkan ratusan warga yang mengalami keracunan gas tersebut dipicu oleh kebocoran gas di pabrik kertas tersebut.

Public Affair PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, Adil Teguh menjelaskan kejadian tersebut diakibatkan terbukanya valve pada Chlorine Storage di atas standar yang seharusnya.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan segera melakukan tindakan yang diperlukan. Sehingga kondisi ini dapat tertangani dengan cepat dan seluruh warga yang terdampak telah menerima pengobatan medis yang diperlukan," kata dalam keterangan pada Minggu, 21 Januari 2024.

BERITA VIDEO: WARGA DI KARAWANG ALAMI KERACUNAN GAS PABRIK CAUSTIC SODA, JUMLAH KORBAN PULUHAN BERPOTENSI TERUS BERTAMBAH

Adil Teguh melanjutkan, pihaknya telah bekerja sama dengan aparat berwenang dan pimpinan daerah setempat untuk melakukan penangangan secara cepat dan tepat.

Manajemen PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills-2 juga terus berkoordinasi dan memastikan kejadian ini tertangani dengan baik dan sesuai prosedur berlaku.

"Saat ini kami masih terus melakukan investigasi untuk memastikan penyebab utama termasuk kemungkinan adanya pelanggaran prosedur," ujarnya.

Baca juga: Dalami Tema Bersama Para Pakar, Timnas AMIN Tegaskan Cak Imin Siap Debat, Ini kata Anies Baswedan

Baca juga: Perempuan Lansia di Bekasi Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Ada Bercak Darah, Korban Pembunuhan?

Adapun kronologi kejadian, Adil Teguh menjelaskan bahwa pada pukul 18.45 - 19.00 WIB 20 Januari 2024, operator melakukan pengisian Chlorine ke tabung untuk proses pengiriman ke customer.

Lalu, pukul 19.00 WIB alarm terdeteksi di Chlorine Storage, alarm pada Hypo, alarm pada Chlorine

"Filling serta alarm pada evaporator dan secara otomatis water curtain terbuka dikuti dengan penyemprotan menggunakan mobil pemadam kebakaran dan selang hydrant," katanya.

Selanjutnya, pukul 19.02 WIB dilakukan penghentian pada System Hypo karena ada Release Chlorine pada corong Absorber Hypo dan diikuti dengan penutupan Valve Venting di Chlorine Storage.

Kemudian Pukul 19.30 WIB sudah tidak terdeteksi oleh Chlorine Detector dan tidak tercium bau.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: Hari Ini Terakhir, PT Honda Prospect Motor Butuh 30 Operator Produksi

Baca juga: Warga Korban Keracunan Gas Caustic Soda di Karawang Alami Mual dan Pusing Kepala

"Terhadap masyarakat yang terkena dampak, kami bekerja sama dengan aparat dan pemerintah daerah setempat telah dan terus melakukan penanganan dan tindakan yang diperlukan sesuai prosedur yang berlaku," kayanya.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengatakan bakal menutup operasional PT PD akibat insiden warga keracunan gas bahan kimia pada Sabtu 20 Januari 2024.

Pasalnya, korban keracunan gas ini mencapai ratusan dan ini bukan kejadian pertama kali.

"Sudah empat kali kejadian seperti ini, dan ini yang kelima. Tentunya ini jadi pertimbangan kami buat tutup operasionalnya jika terus berulang," ujar Aep Syaepuloh saat mengunjungi korban keracunan gas bahan kimia PT. PD di RS Rosela Karawang, Sabtu malam, 20 Januari 2024.

Aep menerangkan sudah meminta Polres Karawang untuk menghentikan operasional sementara PT PD 2 karena dinilai sudah membahayakan.

BERITA VIDEO : RATUSAN WARGA KERACUNAN GAS BOCOR DARI PABRIK

Apalagi sudah lima kali PT PD mengalami kebocoran yang membuat warga sekitar keracunan.

"Hari ini saja data terbaru 140 orang warga sekitar PT Pindo Deli yang mengalami keracunan akibat kebocoran. Tentunya ini masalah serius yang harus kami tangani," katanya.

Menurut Aep, masalah kebocoran PT Pindo Deli harus disikapi serius oleh pemerintah karena sudah lima kali terjadi dan membuat warga sekitar keracunan.

Baca juga: Puluhan Klub Motor dan Ormas di Karawang Deklarasi Anti Knalpot Brong

Baca juga: Kasus Keracunan di Bantargebang: Hari ini Polisi Bongkar Makam Halimah Salah Satu Korban Wowon Cs

Dia akan meminta jaminan pihak perusahaan agar bisa beroperasi lebih aman.

"Sementara kami menolong korban keracunan. Setelah itu tentu kami minta pertanggungjawaban perusahaan. Jika perusahaam tidak bisa memberiman jaminan keamanan warga kami tidak akan ragu untuk menutup," katanya.

Mayoritas warga, kata Aep, memiliki keluhan yang sama, yakni gangguan pernafasan, dan keluhan ulu hati hingga pusing di kepala.

Kondisi ini jika terus berulang, maka dampaknya akan terasa lebih parah.

"Mayoritas warga mengalami keluhan yang sama, ada yang mual nyeri ulu hati, sesak nafas, pusing dan kering tenggorokan," ungkapnya.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 22 Januari 2024 Besok

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Senin 22 Januari 2024 Besok di Dua Lokasi Satpas, Cek Syaratnya

Data terbaru ada sebanyak 123 warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang mengalami keracunan gas, Sabtu malam, 20 Januari 2024..

Keracunan diduga akibat kebocoran dari pabrik caustic soda milik PT Pindo Deli.

Rinciannya, Puskesmas Ciampel sebanyak 3 orang, RS Rosela 43 orang, RS Mustika 9 orang, RS Bayukarta 21 orang, RS Mandaya 24 orang, Kantor Desa 18 orang, Klink Zahra2 orang, Klinik Delima Asih 1 orang, dan RS Primaya 2 orang.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved