Warga Karawang Keracunan Gas

Polisi Kerahkan Tim KBRN Selidiki Kasus Kebocoran Gas Pabrik Kertas di Karawang

masyarakat yang mengalami kejadian kebocoran gas ini sudah ditangani oleh pemerintah daerah dan juga perusahaan itu.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
Istimewa
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh saat mengunjungi korban keracunan bahan kimia PT. PD di RS Rosela Karawang, Sabtu, (20/1/2024) malam. 

Nanik merasakan sesak napas sehingga harus menggunakan tabung oksigen. Nanik mengaku sudah empat kali mengalami keracunan yang diduga akibat kebocoran gas dari pabrik caustic soda milik PT Pindo Deli 2.

"Saya sudah lelah begini terus, harus ada tindakan," ujar Nanik.

Yuyun warga lainnya juga mengungkapkan hal serupa. Dirinya tengah keluar rumah untuk membeli makan, akan tetapi tiba mencium bau menyengat.

"Saya sudah feeling seperti waktu itu lagi, makanya langsung buru-buru pulang ke rumah," katanya.

Sesampainya di rumah, kepalanya pusing hingga mual. Tak lama itu dia dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulan.

"Saya masih ingat pas mau dibawa dinaikin diambulan. Tapi ke sananya engga ingat, sadar-sadar di rumah sakit," katanya.

Dia menyebut ini menjadi kejadian kelima terkaita kebocoran gas. Dirinya berharap ada langkah pemerintah agar ini tidak terus berulang dan memakan banyak korban.

Terkait hal itu, PT Pindo Deli membenarkan kejadian itu dan memberikan penjelasannya.

Public Affair PT Pindo Deli Pulp and Paper, Adil Teguh menjelaskan kejadian tersebut diakibatkan terbukanya valve pada Chlorine Storage di atas standar yang seharusnya.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan segera melakukan tindakan yang diperlukan. Sehingga kondisi ini dapat tertangani dengan cepat dan seluruh warga yang terdampak telah menerima pengobatan medis yang diperlukan," kata dalam keterangan pada Minggu (21/1/2024).

Adil melanjutkan, pihaknya telah bekerjasama dengan aparat berwenang dan pimpinan daerah setempat untuk melakukan penangangan secara cepat dan tepat.

Manajemen PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills-2 juga terus berkoordinasi dan memastikan kejadian ini tertangani dengan baik dan sesuai prosedur berlaku.

"Saat ini kami masih terus melakukan investigasi untuk memastikan penyebab utama termasuk kemungkinan adanya pelanggaran prosedur," ujarnya.

Adapun kronologi kejadian, Adil menjelaskan bahwa pada pukul 18.45 - 19.00 WIB 20 Januari 2024, operator melakukan pengisian Chlorine ke tabung untuk proses pengiriman ke customer.

Lalu, pukul 19.00 WIB alarm terdeteksi di Chlorine Storage, alarm pada Hypo, alarm pada Chlorine

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved