Pemilu 2024
Gelar Kampanye Nasional, Partai Buruh Belum Putuskan Dukung Capres, Yakin Masuk Parlemen
Partai Buruh saat ini hanya akan fokus pada pencalegan dan menjaga elektabilitas suara pada Pemilu 2024, 14 Februari 2024 mendatang.
TRIBUNBEKASI.COM — Partai Buruh menggelar kampanye akbar nasional pada Kamis, 8 Februari 2024, di Istora Senayan, Jakarta.
Dalam kampanye akbar tersebut, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menegaskan pihaknya belum memutuskan untuk memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Menurut Said Iqbal, Partai Buruh saat ini hanya akan fokus pada pencalegan dan menjaga elektabilitas suara pada Pemilu 2024, 14 Februari 2024 mendatang.
"Partai Buruh belum memutuskan deklarasi kepada paslon manapun. Oleh karena itu, Partai Buruh fokus pada pencalegan untuk menjaga suara elektabilitas 4,778 persen," kata Said Iqbal sebelum acara kampanye nasional berlangsung.
Said Iqbal menyebutkan, ada tiga alasan kenapa Partai Buruh hingga kini masih belum menentukan dukungan kepada salah satu paslon capres-cawapres.

Pertama, kata dia, survei internal Partai Buruh menunjukkan bakal terjadi 2 putaran Pilpres 2024, sehingga hal ini berkaitan dengan alasan kedua partai nomor urut enam ini.
"Karena dia dua putaran maka kami mengajukan alasan kedua. Adakah yang mau kontrak politik terhadap Partai Buruh, cabut omnibus law, bukan retorika," ungkap Said Iqbal.
"Kemudian ketika Partai Buruh memperjuangkan kenaikan upah 15 persen, tidak ada satu pun capres yang ikut memberikan dukungan. Ketika kami memblokade jalan-jalan, kami jutaan orang turun tidak satupun capres yang mendukung perjuangan partai buruh," imbuhnya.
Baca juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula, Pemkot Bekasi Beri Layanan Ekstra Perekaman KTP Elektronik
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Ihara Manufacturing Indonesia Cari Production Machining Operator
Yakin Tembus Senayan
Partai Buruh pun percaya diri bakal tembus ke Senayan dalam kontestasi Pemilu 2024 ini.
Jika nantinya tembus ke Senayan, partai yang baru memulai kontestasi di tahun politik kali ini berkomitmen untuk membangun negara kesejahteraan.
Selain itu mereka juga bakal melakukan redistribusi keadilan dan redistribusi kekayaan dengan jaminan sosial, makanan, hingga pendidikan.
"Kami punya tiga prinsip, yaitu yang pertama kesetaraan kesempatan, yaitu gampang, kamu boleh kaya tapi jangan miskinkan kami kaum kelas pekerja. Kedua, redistribusi keadilan, redistribusi kekayaan yang adil dan merata," jelas Said Iqbal.
"Juga antiimpor, reforma agraria, line reform, kedaulatan pangan. Kami anti impor dan pro pada subsidi," terang Said Iqbal lagi.
Baca juga: Hadiri Istighotsah dan Maulid Nabi, Gibran Titip Para Santri Kawal Program Dana Abadi Pesantren
Baca juga: Bawaslu Jabar Waspadai Money Politic saat Masa Tenang Jelang Pemilu 2024
Said Iqbal menyebut partai politik yang berada di parlemen selama ini hanya mendatangi kelompok buruh lima tahun sekali, yakni saat kontestasi pemilihan umum (pemilu).
Soal Pilkada Jakarta, Airlangga: Ridwan Kamil Sudah 'OTW Jakarta' Anies Masih Gerak-gerak Saja |
![]() |
---|
KPU Kabupaten Bekasi Tetapkan 55 Anggota DPRD Terpilih Pemilu 2024, Ini Daftar Namanya |
![]() |
---|
Presiden Korsel Telepon Prabowo Subianto, Berharap Indonesia Makin Makmur Dibawah Kepemimpinannya |
![]() |
---|
Sebut Prabowo Pemimpin Pemersatu Bangsa, Fahri Hamzah: Dibutuhkan Indonesia untuk 5 Tahun Kedepan |
![]() |
---|
Cerita SBY saat Turun Gunung Kampanye untuk Prabowo Subianto: Dukungan Rakyat Memang Sangat Kuat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.