Info Pemilu
Alasan Direktur Eksekutif HRWG Indonesia Tolak Capres yang Melahirkan Politik Dinasti dan Tuna Etika
Koalisi Masyarakat Sipil Indonesia untuk Advokasi HAM Internasional menyatakan sikap untuk tidak memilih calon presiden yang lahirkan politik dinasti.
"Termasuk kejahatan elektoral, khususnya memanfaatkan situasi pandemi dan pemilu untuk dorong agenda otoritarian eksploitatif yang oportunistik" ujar Daniel.
Pada akhir 2023 dan awal 2024, koalisi juga melihat laku politik Jokowi yang merusak demokrasi karena melakukan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan kelompok dan keluarganya.
Mulai dari kasus pelanggaran serius kode etik Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberikan putusan banal yang meloloskan putranya, Gibran Rakabuming Raka sebagai capres.
Sekaligus kasus etik berat Ketua Komisi Pemilihan Umum dalam pencalonan Prabowo-Gibran, yang keseluruhannya ini dapat merusak integritas Pemilu.
"Inilah sisi gelap pembangunan di bawah pemerintahan Joko Widodo dengan agenda-agenda otoritarian eksploitatif diwujudkan melalui proses yang nampaknya demokratis, melalui jalur-jalur formal seperti pembuatan UU, mekanisme hukum, dan pemilu" ujar Daniel.
(TribunBekasi.com)
| Beri Selamat ke Prabowo-Gibran Unggul Quick Count Pilpres 2024, Witjaksono: Karena Kerja Keras Kita |
|
|---|
| Ganjar Pranowo Komit Setarakan Disabilitas, Yuktiasih Proborini: Seperti Orang Tua Kita |
|
|---|
| Pengamat Politik Ini Serukan untuk Tidak Memilih Capres dan Cawapres yang Mengkhianati Konstitusi |
|
|---|
| Didukung Sandiaga Salahuddin Uno di Pilkada DKI Jakarta 2024, Saiful Rahmat Basuki: Ikhtiar Dulu |
|
|---|
| Ganjar-Mahfud Janji Bakal Hadirkan Kesejahteraan Bagi Atlet Indonesia Termasuk yang Sudah Pensiun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Ilustrasi-Parpol.jpg)