Pilgub Jabar

Bima Arya Buka-bukaan Tentang Peluang Dirinya di Pilgub Jawa Barat

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya telah mendeklarasikan dirinya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Ign Prayoga
Istimewa
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Bima Arya menyatakan maju pada pilgub Jabar 2024. 

Bima: Nomor satu fasilitas pendidikan, kita masih kurang jumlah SMA. SMA itu bukan kewenangan kabupaten/kota tetapi provinsi. Namun provinsi masih kurang bangun SMA.

Kedua, akses pendanaan ke sekolah dan universitas.

Masuk kampus kan butuh biaya. Saya tidak setuju kalau ada yang bilang kuliah itu kan kebutuhan tersier.

Kita menuju Indonesia Emas itu, jumlah doktornya harus cukup. Tidak bisa seperti sekarang yang hanya sampai 5 persen. Sarjana S1 juga begitu, harus lebih banyak. Seharusnya pemerintah provinsi, kabupaten dan kota bisa menyediakan beasiswa kuliah.

Itu sudah dilakukan di Kota Bogor selama 7 tahun terakhir. Kita kerja sama dengan kampus-kampus besar, kita seleksi siswa-siswi yang nilainya bagus tetapi dari kalangan tidak mampu.

Lalu kita salurkan ke kampus-kampus yang telah menjalin kerja sama. Ada ratusan siswa yang telah mendapatkan itu.

Kampusnya ada UI (Universitas Indonesia), IPB dan lain-lain. Bayangin kalau 27 kota/kabupaten di Jawa Barat melakukan yang sama, ditambah lagi anggaran provinsi. Itu kan lumayan sekali. Kita bisa berikan pelatihan kepada anak-anak ini sebelum lulus. Setelah lulus, kita salurkan kerja.

W: Jawa Barat ini merupakan penopang DKI Jakarta dan memiliki penduduk terbesar di Indonesia. Apa kontribusi terbesar Jawa Barat untuk nasional?

Bima: Kalau dari data ekonomi, Jawa Barat menyumbang 13 persen untuk ekspor nasional.

Kalau tidak salah menyumbang 14-15 persen bagi produk domestik bruto dan menyumbang 3 persen untuk pertumbuhan nasional. Potensinya sangat besar sekali.

Tetapi masalahnya adalah pembangunan di Jawa Barat masih tidak merata. Investasi di Jawa Barat tertinggi di Indonesia tetapi masih terpusat di Jawa Barat bagian tengah seperti Karawang, Bekasi, Kabupaten Bogor. Jawa Barat bagian selatan masih sangat senjang seperti di Sukabumi, Tasikmalaya, Cianjur Selatan, Garut.

Itu masih agak jauh kesenjangan infrastrukturnya, padahal destinasi wisatanya keren-keren. Padahal kalau digarap maksimal, potensi 50 juta konsumen di Jawa Barat cukup kuat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

W: Kalau begitu apa yang Kang Bima akan lakukan untuk pemerataan pembangunan di Jawa Barat?

Bima: Yang punya wilayah kan walikota dan bupati di setiap daerah. Gubernur hanya melakukan proses konsultasi, fasilitasi dan merangkul semua agar satu irama.

Jadi seharusnya gubernur bisa duduk bersama dengan semua kota dan kabupaten untuk berbicara mana sih yang dibutuhkan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved