Nasdem Masih Ragu-ragu Dukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, Utamakan Kader Partai
Partai Nasdem membuka kemungkinan untuk kembali mengusung mantan capres Anies Baswedan di Pilgub Jakarta.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Ign Prayoga
“Saya kira itu akan dekat-dekat pendaftaran ya (diumumkan), seperti dulu kan kami pernah mengusung Pak Mardani Ali Sera untuk menjadi Gubernur, tapi di detik-detik terakhir tiba-tiba kami melihat bahwa masyarakat mendukung Pak Anies,” kata Aziz.
Menurutnya, nuansa politik di Tanah Air berjalan cukup dinamis, sehingga partai akan mengambil langkah berdasarkan keinginan serta aspirasi masyarakat.
Selain itu, partai akan mencalonkan sosok yang berpotensi menang dalam ajang tersebut.
“Kemungkinan menangnya kan juga kami lihat, buat apa kami mencalonkan pasangan yang nggak akan menang. Buat apa kan? Pasti kan akan mengusung pasangan yang punya potensi menang di Jakarta,” ucapnya.
“Ya jadi dinamis, kami lihat juga pasangan calon yang dari usungan partai lain. Nanti kan ada negosiasi, jangan sama si A pasangannya, lebih baik sama si B nih. Kan gitu, kami terus lakukan selama proses sebelum pendaftaran pasti akan berubah-ubah,” sambungnya.
Aziz berujar, keputusan mengusung nama Anies belum dibahas bersama dengan partai koalisi di Pilpres kemarin yakni PKB. Dia menyebut, usulan tersebut baru beredar di skala internal partai.
“Ini kami berikan kepada DPP bahwa kader-kader di bawah ini banyak yang meminta Pak Anies dicalonkan juga dari PKS. Karena sebelumnya kan kami nama-nama internal ya yang dimasukan,” tuturnya.
Selain itu, ujar Aziz, PKS DKI Jakarta juga menjajaki komunikasi politik dengan berbagai partai untuk membahas peta koalisi dalam menghadapi Pilkada Jakarta pada November 2024 mendatang.
Dia mengklaim, komunikasi dengan partai pemenang di Kebon Sirih, Jakarta Pusat telah dirajut dengan baik, yaitu dengan PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Parta NasDem dan Partai Golkar.
“Komunikasi relatif partai-partai pemenang pemilu sudah, dua besar sudah komunikasi, saling tukar pikiran ini Jakarta ke depan mau seperti apa, lalu kira-kira siapa yg akan didukung. Sejauh mana kami bisa bekerja sama, itu sudah ada komunikasi-komunikasi seperti itu. Walaupun tidak resmi ya,” ujarnya.
Dia mengklaim, sebetulnya komunikasi ini sudah dibangun secara rutin. Pihaknya juga menginginkan adanya pertemuan yang berikutnya untuk menyamakan persepsi dan tujuan dalam Pilkada 2024 nanti.
“Jadi, bukannya sekali pertemuan sudah ya. Kami kan lagi mencari titik temu dan sebagainya. Jadi ke depan belum bisa putuskan langsung,” katanya.
Polisi Fasilitasi Pengembalian Barang Jarahan Milik Ahmad Sahroni, Keluarga Janji Tak Proses Hukum |
![]() |
---|
Pimpinan DPR Setuju Penghentian Gaji dan Tunjangan Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Uya Kuya dkk |
![]() |
---|
Usai Dinonaktifkan, Nasdem Tegas Minta DPR Stop Gaji dan Tunjangan untuk Sahroni dan Nafa Urbach |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Laporkan Kasus Penjarahan Rumahnya ke Polisi, Lima Orang telah Diperiksa |
![]() |
---|
Cuma Akal-akalan, 5 Anggota DPR Dinonaktifkan Masih Terima Gaji Harus Dipecat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.