Pilgub Jakarta

Demi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, PKS 'Banting Stir' Buka Peluang Koalisi dengan PDIP

Salah satunya membangun koalisi dengan PDI Perjuangan, mantan rival politik di kontestasi sebelumnya, untuk mengusung Anies Baswedan

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Mantan Capres nomor urut 1, Anies Baswedan --- Demi memenangkan Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap membuka peluang untuk koalisi dengan partai politik lain di luar Pilpres 14 Februari 2024 lalu. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Demi memenangkan Anies Baswedan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) siap membuka peluang untuk koalisi dengan partai politik lain di luar Pilpres 14 Februari 2024 lalu.

Salah satunya membangun koalisi dengan PDI Perjuangan, mantan rival politik di kontestasi sebelumnya, untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.

"Kalau pun nanti PDIP mendukung apa yang juga dipikirkan oleh PKS, tentu itu juga baik saja," ujar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, pada Rabu (19/6/2024).

Hidayat Nur Wahid mengatakan ajang Pilkada Jakarta 2024 menjadi momentum relaksasi terhadap keberagaman pandangan pada waktu Pilpres.

BERITA VIDEO : ANIES BASWEDAN BUKA-BUKAAN SOAL PILGUB JAKARTA SUDAH KOMUNIKASI SAMA PDIP 

Dalam ajang Pilkada semua akan kembali cair, sehingga bisa membangun koalisi baru.

Hidayat mengatakan, sebetulnya koalisi dengan PDIP sudah pernah dilakukan PKS dalam ajang Pilkada.

Saat Pilkada di Sulawesi Selatan tahun 2018, PKS dan PDIP berkoalisi mendukung Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman.

Baca juga: Presiden PKS Sebut Anies Baswedan Tak Perlu Lagi Jalani Tes Sebagai Bacagub Jakarta, Ini Alasannya

Selanjutnya saat Pilgub Kalimantan Selatan, PKS bersama partai lain termasuk PDIP mengusung Sahbirin Noor dan Muhidindi bertarung memperebutkan kursi di eksekutif.

Termasuk Pilkada di Kota Banjarmasin, PDIP dan PKS juga mengusung pasangan yang sama.

"Bahkan PDIP waktu itu sudah pemenang tapi mempersilakan PKS menjadi calon Wali Kota nya dan kami menang. Jadi terbiasa saja, karena hakikatnya PDIP dan PKS itu sama kok," katanya.

"Kami sama-sama partai yang resmi, yang konstitusional di Indonesia. Sama-sama peserta pemilu, sama-sama pernah memenangkan Pilpres dan juga pernah tidak menang Pilpres, jadi kami sama saja," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Hidayat juga menepis stigma yang beredar tentang PKS dengan PKB yang diibaratkan seperti minyak dan air yang sulit bersatu.

Pada kenyataannya pada Pilpres 2024 kemarin, kedua partai ini mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

"Dulu orang mengatakan antara PKB dan PKS itu ibarat minyak dan air, ternyata kan kami bisa asyik masuk gitu ya. PKB dapat tambahan dua  kursi di Jakarta untuk di DPR RI, PKS dapat kursi tambahan juga di Jawa Timur," pungkas Wakil Ketua MPR RI ini.

Halaman
123
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved