PPDB Depok
Imbas 51 Siswa Dianulir dari 8 SMA Negeri, Massa DKR Geram, Demo Minta Pemkot Depok Tanggungjawab!
Massa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) tersebut juga mempersoalkan 51 siswa lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, PANCORAN MAS --- Imbas 51 siswa lulusan SMPN 19 Depok dianulir masuk ke SMA Negeri berbuntut panjang.
Ratusan orang geram dengan kejadian 51 siswa lulusan SMPN 19 Depok dianulir masuk SMA negeri hingga menggelar demonstrasi memprotes pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024 di Kantor Wali Kota Depok, Kamis (18/7/2024).
Massa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) tersebut juga mempersoalkan 51 siswa lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.
Dalam orasinya, mereka menyinggung nasib puluhan puluhan calon peserta didik yang dianulir dan meminta pertanggungjawaban dari Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
BERITA VIDEO : 51 SISWA LULUSAN SMPN 19 DEPOK DIANULIR DARI 8 SMA NEGERI KARENA TERBUKTI MARK UP NILAI
“Mereka sudah sekolah tapi dikeluarkan dari sekolah, ini negeri apa,” kata sang orator di atas mobil pikap.
Mereka menilai jika ditemui kecurangan terhadap 51 siswa tersebut, maka yang patut disalahkan adalah sistem PPDB-nya.
“Ini negeri apa, menciptakan anak-anak yang trauma terhadap negeri ini,” teriak orator sambil mengangkat kari ke atas.
“Ayo kita buktikan 51 orang itu, mereka hari ini menangis, murung di rumah-rumah mereka, mereka malu dikeluarkan dari sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, massa aksi juga membawa berbagai macam spanduk bertuliskan aspirasi-aspirasi mereka.
“Pak Wali Kota, kami warga Depok, anak kami belum dapat sekolah,” tulis dalam spanduk.
Baca juga: Kasus Mark Up Nilai Berujung 51 Siswa Dianulir dari SMAN, Kepala SMPN 19 Depok Akui Salah
Diberitakan sebelumnya, 51 siswa lulusan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Depok dianulir dari delapan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN).
Penganuliran puluhan calon peserta didik (CPD) tersebut dilakukan karena puluhan siswa-siswi SMPN 19 Depok terbukti melakukan “mark up” atau pencucian nilai rapor.
Kepala SMPN 19 Depok, Nenden Eveline Agustina angkat bicara perihal 51 lulusannya yang dianulir dari delapan SMAN imbas kecurangan “mark up” atau manipulasi nilai.
Eveline mengakui melakukan kesalahan dan siap menerima konsekuensi yang akan didapatkan.
Manipulasi Rapor PPDB, 9 Tenaga Kependidikan SMPN 19 Depok Terancam Dipecat, Termasuk Kepsek |
![]() |
---|
Kasus Mark Up Nilai Berujung 51 Siswa Dianulir dari SMAN, Kepala SMPN 19 Depok Akui Salah |
![]() |
---|
Sekolah Terbukti Mark Up Nilai Rapor, 51 Siswa Lulusan SMPN 19 Depok Batal Masuk SMA Negeri |
![]() |
---|
Geram Anaknya Gagal Lolos PPDB Jalur Zonasi, Dina Maria Ukur Jarak Rumah ke Sekolah Pakai Meteran |
![]() |
---|
Dua Anak Kembarnya Gagal Masuk SMA Negeri, Janda, Korban PHK di Depok, Tak Kuasa Menahan Tangis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.